Hati-Hati, 240 Lebih Aplikasi Android Ternyata Adware

Peneliti keamanan White Ops mengungkap ada 240 aplikasi Android yang masih menampilkan out-of-context ads.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Okt 2020, 07:25 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2020, 07:25 WIB
Adware
Waspada, smartphone murah mengandung adware pre-instal yang membahayakan data pengguna (Foto: Kaspersky)

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti keamanan White Ops mengungkap ada 240 aplikasi Android yang ternyata berperilaku tidak wajar, yakni menampilkan out-of-context ads.

Out-of-context ads merupakan iklan yang muncul di luar aplikasi atau saat pengguna sedang tidak membuka sebuah aplikasi. Iklan semacam ini dapat muncul sebagai pop-up bahkan memenuhi seluruh layar.

Mengingat aktivitasnya mengganggu pengguna, sejak Februari tahun ini, Google sudah memblokir lebih dari 600 aplikasi yang menjalankan praktik semacam ini.

Namun temuan terbaru peneliti keamanan White Ops menyatakan masih banyak aplikasi yang melakukan aksi tersebut. Dikutip dari ZDNet, Jumat (9/10/2020), kelompok adware baru ini diberi nama RainbowMix.

Peneliti keamanan siber ini menyebut ada lebih dari 240 aplikasi Android yang masuk dalam kategori RainbowMix. Kebanyakan aplikasi yang masuk dalam kelompok ini merupakan emulator gim, tapi tidak sedikit pula yang meniru aplikasi resmi.

Metode RainbowMix

Ilustrasi Aplikasi Mobile, Aplikasi Android, Aplikasi Ponse, Aplikasi Smartphone. Kredit: Freepik/photoroyalty
Ilustrasi Aplikasi Mobile, Aplikasi Android, Aplikasi Ponse, Aplikasi Smartphone. Kredit: Freepik/photoroyalty

Aktivitas aplikasi ini terbilang rapi, sehingga iklan yang muncul seakan-akan berasal dari aplikasi terpercaya, seperti Chrome atau YouTube, sehingga pengguna tidak curiga. 

Tidak hanya itu, kategori baru ini juga memiliki kemampuan melacak apakah pengguna mengaktifkan atau mematikan layarnya. Jadi, mereka bisa menentukan waktu yang tepat untuk memunculkan iklan.

Dengan cara itu, iklan yang ditampilkan jelas mendapat impresi tinggi. Sebab, iklan tidak mungkin ditampilkan saat layar sedang mati.

Data White Ops menunjukkan lebih dari 240 aplikasi ini sudah diunduh 14 juta pada tahun ini saja, dan puncaknya terjadi pada Agustus 2020.

White Ops juga menyusun daftar negara dengan lalu lintas data paling tinggi terhadap RainbowMix. Hasilnya, kebanyakan akses ternyata berasal dari negara Amerika dan Asia, dengan daftar lima besarnya sebagai berikut. 

  1. Brasil - 20,8 persen
  2. Indonesia - 19,7 persen
  3. Vietnam - 11,0 persen
  4. Amerika Serikat - 7,7 persen
  5. Meksiko - 6,2 persen
  6. Filipina - 5,9 persen

Cara Mengatasinya

6 Aplikasi Backup Data Terbaik Untuk Android
Ilustrasi backup data android

Saat ini, lebih dari 240 aplikasi itu sudah dihapus, sehingga pengguna tidak dapat mengunduhnya lagi. Namun apabila sudah diunduh, pengguna tingal menghapusnya dari perangkat.

Untuk mengetahui daftar lengkap aplikasi yang masuk dalam kelompok RainbowMix ini dapat melihat blog resmi White Ops.

Selain mencari secara manual, pengguna juga dapat memastikannya dari bintang dan ulasan yang diterima aplikasi itu di Play Store.

White Ops mengatakan apabila ada aplikasi yang memiliki review jelek, seperti lebih banyak mendapat bintang satu dari lima bintang, kamu perlu mewaspadai aplikasi tersebut.

(Dam/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya