Liputan6.com, Jakarta - Beberapa minggu lalu, sejumlah aplikasi jahat dihapus dari Google Play Store. Kini ada sekitar 56 aplikasi yang tipu-tipu pengguna.
Aplikasi ini menawarkan sepatu gratisan, kupon, hingga tiket konser hanya dengan cara menginstalnya di perangkat Android.
Bahayanya, aplikasi tersebut ada di Google Play Store. Ketika diunduh dan diinstal, aplikasi akan memperlihatkan iklan tersebunyi, di mana pengguna tak melihat iklan tersebut muncul di layar perangkat mereka, tetapi si pembuat aplikasi tetap dapat bayaran.
Advertisement
Baca Juga
Sementara, pengguna yang telah mengunduh aplikasi tersebut tidak pernah mendapatkan barang atau imbalan berupa kupon yang dijanjikan.
Mengutip laman Toms Guide, Selasa (1/9/2020), aplikasi-aplikasi penipu ini memiliki sejumlah nama, misalnya Get Free Sneakers, Free Teeth Whitening, Best Game Hints, Coupons for Store, dan lain-lain.
Jenis penipuan ini ditemukan pertama kali oleh perusahaan keamanan White Ops. White Ops menyebut, hanya dalam satu minggu di bulan Juni lalu, aplikasi-aplikasi tersebut menampilkan lebih dari 2 juta iklan penipuan dan menjangkiti 65 ribu perangkat Android.
Botnet Terracotta
Menurut laman ZDNet, White Ops menganggap kampanye iklan palsu yang menginfeksi smartphone memakai botnet bernama Terracotta.
Tim White Ops mendeskripsikan Terracotta sebagai serangan yang kompleks dan masif. Kompleks di sini karena menggunakan teknik canggih untuk menghindari deteksi dari jaringan iklan yang ditipu. Skala iklannya juga sangatlah besar.
Kini setelah Google mengintervensi, kehadiran botnet di Play Store sudah jauh berkurang.
Bagi pengguna, kerugian yang paling terasa dari aplikasi-aplikasi penipuan iklan ini adalah baterai perangkat yang terkuras habis karena iklan yang terus berjalan di background. Tak hanya itu, paket data pengguna juga cepat habis karena dipakai diam-diam sepanjang waktu.
Advertisement
Aplikasi Sudah Dihapus Google
Google sendiri telah menghapus aplikasi penipuan iklan ini dari Google Play Store. Google juga menonaktifkan aplikasi di semua perangkat pengguna untuk menghentikan perilaku jahat aplikasi-aplikasi tersebut.
"Karena kolaborasi kami dengan Whote Ops yang menyelidiki operasi penipuan iklan Terracotta, temuan kritis mereka membantu kami. Temuan ini memungkinkan kami untuk bergerak cepat, untuk melindungi pengguna, pengiklan, dan ekosistem yang lebih luas. Ketika kami menemukan pelanggaran kebijakan, kami langsung mengambil tindakan," kata seorang juru bicara Google.
(Tin/Isk)