Liputan6.com, Jakarta - Layanan pembayaran mobile kian populer dan diprediksi akan semakin berkembang di masa depan. Hal ini seiring dengan tren banyak orang di dunia tidak lagi hanya menggunakan internet untuk membeli barang dan layanan di toko online, tapi juga di toko offline
Perkembangan ini pun tidak hanya membuat perusahaan pembayaran mobile berinovasi, tapi juga dari sisi perbankan.
Baca Juga
Head of Marketing Brand & Customer Experience CIMB Niaga, Toni Darusman, mengatakan CIMB Niaga terus menghadirkan berbagai inovasi untuk memenuhi kebutuhan para konsumennya. Salah satunya merilis layanan digital dengan berbagai fitur pendukung, termasuk top-up ke layanan e-wallet seperti Ovo.
Advertisement
"Pembayaran mobile memiliki dampak untuk bisnis perbankan secara keseluruhan. Kami pun menyesuaikannya dengan kebutuhan seiring semakin banyak generasi Y menggunakan mobile banking," ujar Tony dalam acara MMA Impact Indonesia 2020 pada Rabu (25/11/2020).
Menurut Tony, CIMB Niaga memiliki sejumlah strategi agar bisa menyesuaikan dengan kebiasan konsumen menggunakan layanan pembayaran mobile. Selain memahami konsumen dan juga menghadirkan solusi digital, perusahaan juga menyiapkan sumber daya talenta dari sisi digital, data, dan desain.
"Kami juga harus tangkas. Misalnya dengan layanan internet banking kami Octo Clicks, kami terus mengembangkannya. Kita harus adaptif dengan perubahan," tutur Tony.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya keamanan dan kenyamanan bagi konsumen untuk mendapatkan kepercayaan.
Ovo
Senada dengan Tony, Head of Growth Marketing Ovo, Agnes Lie, mengatakan keamanan dan kenyamanan konsumen merupakan hal sangat penting. Kedua hal tersebut menjadi salah satu keunggulan layanan Ovo.
"Sebagai perusahaan pembayaran, ini sangat penting. Kami memiliki yang terbaik di kelasnya untuk perlindungan, karena kami sangat serius mengenai hal ini," katanya.
Agnes mengungkapkan Ovo terus mengalami peningkatan, termasuk saat pandemi Covi-19. Namun berbeda dengan periode awal peluncurannya, Ovo kini mulai membatasi insentif berupa cashback atau promo.
Agnes mengakui bahwa insentif bisa menstimulasi demand, tapi perusahaan tidak bisa bergantung pada hal tersebut selamanya. Oleh sebab itu, Ovo pun terus memperkuat bisnisnya dengan berbagai strategi termasuk menggandeng banyak mitra dan merchant. Salah satu tujuannya untuk membuat konsumen tetap loyal menggunakan layanan Ovo.
"Promo memang masih efektif di Indonesia, tapi kami mencoba tumbuh dengan cara berkelanjutan. Pada akhirnya semuanya harus seimbang," tutur Agnes.
(Din/Why)
Advertisement