Liputan6.com, Jakarta - Langkah Gojek berikan suntukan investasi ke perusahaan keuangan digital pelat merah, LinkAja, dinilai akan menguntungkan sektor UMKM karena UMKM akan memiliki alternatif pembiayaan dan jalur pembayaran selain Gopay milik Gojek.
Dengan kata lain, kehadiran LinkAja juga dinilai akan memungkinkan para pelaku UMKM di dalam ekosistem Gojek bisa menjangkau pasar lebih luas secara lebih cepat.
"UMKM diuntungkan karena mereka mendapatkan alternatif pembiayaan dan jalur pembayaran," kata Pakar Ekonomi Keuangan Prof. Roy Sembel, dalam keterangan tertulis.
Advertisement
Selain itu, kolaborasi antara Gopay dan LinkAja akan membuka akses keuangan lebih mudah kepada pelanggan dan juga mitra bisnis Gojek. Maka, Roy pun berharap kolaborasi langkah itu akan berjalan dengan baik dan lancar ke depannya.
Baca Juga
“Akan terdapat skala ekonomi yang lebih besar, jika ini berjalan lancar sehingga terjadi efisiensi. Efisiensi tersebut dapat diterjemahkan dengan pelayanan dan harga yang bagus bagi customer,” tutur Roy.
Seperti diketahui, GoPay saat ini merupakan salah satu layanan pembayaran digital di Indonesia. Sejak pandemi, kinerja layanan keuangan dari Gojek positif dengan pertumbuhan Gross Transaction Value (GTV) melebihi GTV sebelumnya.
Lebih jauh Roy berharap lewat kerja sama itu muncul inovasi baru yang bisa dikembangkan secara jangka panjang. Terlebih kedua pihak didukung oleh perusahaan skala global dan bank-bank besar di Indonesia.
“Diharapkan kolaborasi ini bisa meluas ke regional ASEAN dan internasional,” harapnya.
Disisi lain, Roy menilai investasi Gojek juga akan membawa keuntungan bagi masyarakat. Salah satunya, adalah pada penggunaan nontunai dalam melakukan transaksi.
Artinya, langkah ini diharapkan akan mempercepat program inklusi keuangan yang digagas pemerintah.
Saling melengkapi
Kemudian, integrasi ekosistem kedua perusahaan nasional Gojek dan LinkAja dinilai strategis karena segmen pasar dan use cases mereka bersifat saling melengkapi. Jangkauan GoPay sudah sangat luas tidak hanya mencakup layanan Gojek, tetapi juga sudah bisa digunakan di sektor ritel dan bisnis serta UMKM.
Sementara itu, LinkAja berfokus pada pembayaran ritel, layanan publik dan kebutuhan sehari-hari di kota-kota tier 2 dan 3 di Indonesia. Sinergi jaringan keduanya bisa lebih cepat menjangkau banyak pihak untuk masuk ke dalam sistem perbankan dan meningkatkan inklusi keuangan sesuai target pemerintah.
Sebelumnya, Co-CEO Gojek mengatakan, Andre Soelistyo, Gojek Group selalu memiliki fokus yang mendalam untuk mendukung semua orang di Indonesia agar dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital.
Sebagai dua perusahaan nasional terdepan, kolaborasi ini memberi kesempatan untuk menggabungkan kekuatan teknologi dan jangkauan luas dari masing-masing perusahaan, sekaligus peluang bekerja sama dalam meningkatkan penggunaan pembayaran non-tunai sehingga dapat mempermudah hidup jutaan masyarakat di seluruh pelosok negeri.
“Pandemi COVID-19 dan dampaknya yang luas telah menekankan pentingnya pembayaran digital dalam kehidupan kita sehari-hari, yang menjadikan kolaborasi ini sangat tepat waktu. Dengan LinkAja sebagai mitra strategis, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan pelaku usaha dengan berbagai skala bisnis, serta memberi mereka tambahan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi," ujar Andre, Selasa (9/3/2021) lalu.
Advertisement
Pernyataan LinkAja
Terpisah, CEO LinkAja, Haryati Lawidjaja, mengatakan, pihaknya sangat senang Gojek bergabung sebagai pemegang saham, menyusul investasi yang dilakukan oleh pemegang saham terkemuka LinkAja lainnya dalam penggalangan dana Seri B.
Bergabungnya Gojek sebagai salah satu pemegang saham strategis, akan memberikan akses bagi LinkAja ke ekosistem Gojek untuk dapat mendukung misi LinkAja dalam mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.
“Investasi strategis ini merupakan validasi lebih lanjut atas pertumbuhan dan kemajuan LinkAja sebagai startup yang didirikan untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang belum memiliki rekening bank dan yang belum sepenuhnya memanfaatkan layanan perbankan, serta para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Melalui kemitraan strategis ini, kami berharap dapat memberikan dampak yang lebih besar dan lebih luas bagi perekonomian Indonesia," ujarnya.