Beauty-Tech Startup Social Bella Terima Investasi Rp 818 Miliar

Beauty-tech startup Social Bella dengan mereknya Sociolla, menerima putaran investasi baru senilai Rp 818 miliar.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 05 Mei 2021, 11:30 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2021, 11:30 WIB
Sociolla
Social Bella aja masyarakat untuk mawas diri dan selektif memberli produk kecantikan karena maraknya produk tiruan.

Liputan6.com, Jakarta Startup beauty-tech Social Bella (Sociolla) mengumumkan pendanaan terbaru sebesar Rp 818 miliar dari empat investor. Pendanaan ini dipimpin oleh L Catterton, perusahaan investasi dan pengelola dana yang berpusat di Amerika Serikat.

L Catterton telah menyuntikkan dana ke lebih dari 200 perusahaan terkemuka di berbagai segmen dan beragam industri. Ini merupakan investasi pertama L Catterton di Indonesia.

Selain L Catterton, Indies Capital bersama dua pemegang saham Social Bella sebelumnya, East Ventures dan Jungle Ventures juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini.

President dan Co-founder Social Bella Christopher Madiam menyebut, tahun 2020 adalah tahun yang sulit bagi semua pihak. Namun di tengah pandemi dia bangga melihat upaya konsisten tim Social Bella menghadirkan layanan omnichannel terbaik untuk pelanggannya.

Ia menjelaskan, perusahaan akan terus mengedepankan aspek kepercayaan, kenyamanan, dan kurasi produk terbaik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

"Kerja sama dan investasi L Catterton, Indies Capital, East Ventures, dan Jungle Ventures akan mendorong kapabilitas kami dalam menghadirkan inovasi berbasis teknologi serta produk terbaik bagi pelanggan kami di Indonesia, Vietnam, dan wilayah lainnya," katanya, dalam keterangan yang diterima Tekno Liputan6.com, Rabu (5/5/2021).

Inovatif

Social Bella
Sociolla Store yang ada di Lippo Mall Puri (Dok. Social Bella)

Sementara, Principan L Catterton and Investment Lead for Southeast Asia Yock Siong Tee menyebut, penetrasi industri kecantikan dan perawatan diri di Asia Tenggara berkembang pesat dengan pemain inovatif seperti Sociolla.

"Inovasi-inovasi yang dilakukan Sociolla mampu memuaskan konsumen dan brand principal secara seeimbang dan hal ini membantu banyak brand kecantikan berkembang pesat di Indonesia dan menjadi platform kecantikan dengan skala besar," kata Yock.

Dalam kesempatan yang sama, Social Bella menyambut Indies Capital, investor baru di putaran pendanaan ini.

Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, di tengah kondisi pandemi Social Bella mampu beradaptasi dengan cepat. Ia pun percaya Social Bella menjadi perusahaan beauty-tech terdepan Asia Tenggara, dengan berbagai faktor pendukungnya.

Konten hingga Ritel

"Sociolla memiliki faktor-faktor yang perlu dimiliki oleh beauty-tech company, yakni konten, komunitas, commerce, dan ritel terintegrasi," katanya.

Menurut Managing Partner Jungle Ventures David Gowdey, belum pernah ada perusahaan kecantikan dengan ekosistem komprehensif seperti yang dimiliki Social Bella.

Sebelumnya, Social Bella mendapatkan pendanaan dari investor terkemuka termasuk Temasek, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures. Di tengah tantangan pandemi Social Bella tetap mampu merealisasikan dan mengembangkan konsep omnichannel-nya.

Tahun lalu, perusahaan telah mengembangkan bisnis B2C-nya, Sociolla, ke Vietnam dan kini telah membuka 21 toko omnichannel di 9 kota di Indonesia dan 1 di kota Ho Chi Minh, Vietnam.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya