Liputan6.com, Jakarta - Social Bella yang kini memasuki usia keenam telah mencatat pencapaian baru. Capaian startup ini sekaligus menunjukkan industri kecantikan merupakan salah satu yang mampu bertahan di tengah pandemi.
Menurut Co-Founder & CEO Social Bella John Rasjid, hal itu dibuktikan dengan permintaan produk perawatan diri dan kecantikan mencatatkan pertumbuhan positif.
"Secara internal, hingga saat ini kami mencatatkan peningkatkan transaksi di ekosistem sebesar 50 persen dibandingkan sebelum pandemi," tutur John dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (31/3/2021).
Advertisement
Pertumbuhan itu juga tidak lepas dari perubahan perilaku konsumen yang kini lebih memilih pembelian produk secara online. Untuk itu, Social Bella akan terus meningkatkan layanannya lewat inovasi teknologi.
Salah satu yang kini dilakukan Social Bella adalah meluncurkan aplikasi SOCO versi terbaru sebagai one stop beauty app. Terlebih, pengguna aplikasi SOCO naik hampir empat klai lipat dalam dua tahun terakhir.
John menuturkan, lewat pemanfaatan teknologi pihaknya ingin menghadirkan ekosistem kecantikan yang mudah dijangkau pengguna.
Lewat versi terbaru ini, pengguna tidak hanya dapat berbelanja, tapi juga mengakses sejumlah artikel rekomendasi maupun video tutorial make up.
Baca Juga
Tidak hanya itu, mereka juga dapat memberikan atau membaca review pengguna lain, sekaligus melakukan scan barcode produk saat berbelanja di toko offline Sociolla.
"Dengan berfokus pada peningkatan user experience, SOCO versi terbaru hadir dengan mengintegrasikan review maupun shopping guna menjawab kebutuhan beauty enthusiast secara lebih aman dan personal," tutur John.
Optimisime Social Bella
Di sisi lain, President dan Co-Founder Social Bella Christopher Madiam menuturkan, pihaknya masih optimistis dengan pertumbuhan industri kecantikan selama pandemi Covid-19.
"Meskipun seluruh sektor industri sempat mengalami tantangan karena adanya pandemi COVID-19, kami optimistis akan adanya geliat di industri kecantikan pada tahun ini," tuturnya.
Hal itu, menurut Christopher, tidak lepas dari pemulihan ekonomi yang sedang digalakkan pemerintah. Untuk itu, dia menuturkan Social Bella akan bersiap untuk melayani pasar lebih optimal di tahun ini.
Advertisement
Startup Social Bella Ekspansi ke Vietnam
Menjelang akhir 2020, Social Bella sendiri telah mengumumkan ekspansi ke pasar internasional untuk kali pertama. Adapun pasar yang dituju adalah Vietnam melalui kehadiran layanan Sociolla.
Menurut Social Bella, ekspansi ini sudah diperhitungkan dengan matang, termasuk memahami perilaku konsumen lokal di negara tersebut.
Keputusan untuk hadir di Vietnam juga menyusul adanya putaran pendanaan terbaru dengan niali USD 58 ribu (sekitar Rp 837 juta) dari investor global, seperti Temasek, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures.
"Sebagai salah satu pasar kecantikan dan perawatan diri dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggar ditambah populasi masyarakat muda melek digital, Vietnam memiliki banyak kesamaan dengan Indonesia," tutur Co-Founder dan President of Social Bella, Christopher Madiam dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (15/10/2020).
Untuk itu, menurut Christopher, Social Bella merasa Vietnam merupakan negara yang tepat sebagai bagian dari rencana ekspansi internasional pertama mereka.
Terlebih, berdasarkan laporan Cosmeticsdesign-asia.com, pasar kecantikan dan perawatan diri di Vietnam tetap kuat dan adaptif selama pandemi Covid-19. Sektor kecantikan di negara itu juga mengalami pertumbuhan sekitar 80 persen di platform online.
"Pendanaan terbaru kami menunjukkan kepercayaan dan dukungan kuat dari para investor kami. Hal ini turut memperkuat semangat dan keyakinan kami dalam membuat keputusan strategis untuk berekspansi," tutur Christopher lebih lanjut.
Tidak hanya itu, Social Bella juga bekerja sama dengan ESQA sebagai produk kecantikan vegan asal Indonesia. Jadi, ESQA menjadi merek yang ikut melebarkan saya bersama Sociolla ke Vietnam.
(Dam/Isk)