Liputan6.com, Jakarta - Verizon akan menjual Yahoo dan AOL kepada perusahaan swasta bernama Apollo dengan nilai USD 5 miliar atau setara Rp 71,6 triliun.
Mengutip The New York Times, Kamis (6/5/2021), Verizon mengumumkan kesepakatan dengan Apollo Global Management yang berbasis di New York pada Senin lalu.
Baca Juga
Tiga Alasan Gagalnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Kurang Tajam, STY Belum Temukan Solusi!
Cetak 2 gol dan 2 Assist dalam Debutnya meski Diejek Lawan, Nguyen Xuan Son Bawa Kemenangan Timnas Vietnam dan Jadi Juara Grup B Piala AFF
Kekalahan 0-3 MU dari Bournemouth: Pertahanan yang Buruk dan Old Trafford Jadi Tempat Bermain Lawan
Dengan kesepakatan ini, Verizon akan mempertahankan 10 persen saham di Verizon Media Group (induk Yahoo), setelah kesepakatan ditutup pada paruh kedua 2021.
Advertisement
Laporan CNBC menyebut, dengan penjualan itu, Yahoo dan AOL dilepas dengan nilai yang jauh lebih rendah ketika keduanya dibeli Yahoo beberapa tahun lalu.
Perlu diketahui, Verizon membeli AOL seharga USD 4,4 miliar pada 2015 dan Yahoo pada 2017 dengan nilai USD 4,5 miliar.
Verizon bakal mendapatkan USD 4,25 miliar tunai dari penjualan tersebut dan 10 persen lainnya dalam bentuk saham di Yahoo dan AOL.
Perusahaan telekomunikasi Verizon memang tampaknya ingin menjual bisnis media digitalnya dan fokus pada jaringan nirkabel dan bisnis penyedia internet lainnya.
Tahun 2020, Verizon menjual HuffPost dan BuzzFeed. Belum lama ini, Verizon juga menjual dan menutup properti media lain seperti Tumblr dan Yahoo Answers.
Mimpi Jadi Saingan Google dan Facebook
Sebelumnya, visi asli Verizon adalah mengubah properti Yahoo dan AOL menjadi raksasa media online yang diproyeksikan mengambil alih dominasi Google dan Facebook dalam periklanan online.
Di bawah mantan CEO Tim Armstrong, merek Yahoo dan AOL digabungkan menjadi divisi media online baru di dalam Verizon dengan nama Oath.
Namun proyek Oath sebagian besar gagal mendapatkan momentum. Bahkan Armstrong keluar dari perusahaan pada 2018.
Oath kemudian berganti nama menjadi Verizon Media Group pada November 2018 dan dijalankan oleh Guru Gowrappan. Selanjutnya setelah beralih kepemilikan pada Apollo, Gowrappan akan terus memimpin Yahoo.
Advertisement
Verizon Tak Lagi Tertarik dengan Bisnis Media Online
Dengan penjualan Yahoo dan AOL, Verizon mengisyaratkan mereka tak lagi tertarik pada bisnis media digital. Sementara pesaingnya, AT&T masih mencoba mengembangkan WarnerMedia menjadi pesaing Netflix dan Disney.
Penyedia layanan internet lainnya, Comcast, masih dalam bisnis media di bawah NBCUniversal.
Penjualan Yahoo dan AOL pada Apollo menambah jalan panjang Yahoo dan AOL. Padahal keduanya pernah jadi layanan internet paling dominan di awal kehadiran internet.
Yahoo mengalami perjuangan sendiri selama dekade terakhir. Setelah melewati beberapa CEO, Yahoo sempat menunjuk Marissa Mayer dari Google untuk menjalankan perusahaan.
Mayer memformat ulang properti beritanya seperti Yahoo Finance dan membeli platform blog populer Tumblr dengan harga lebih dari USD 1 miliar.
Namun, Marissa Mayer gagal memenuhi ambisinya. Valuasi Yahoo merosot dan perusahaan akhirnya dijual ke Verizon.
(Tin/Isk)