Liputan6.com, Jakarta - Wakil Bupati Kab Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan, mengatakan terdapat beberapa hasil alam yang potensial untuk dikembangkan di Lombok Utara, di antaranya cokelat, kopi, cengkeh, dan kacang mede.
Namun, Danny mengungkapkan, berbagai rintangan masih dihadapi oleh pelaku usaha, di antaranya distribusi yang sulit, pemasaran produk terbatas, hingga mutu yang perlu terstandarisasi agar berdaya saing.
Baca Juga
"Hal inilah yang membuat banyak usaha mikro kecil menengah (UMKM) gulung tikar di masa pandemi," ujarnya dalam sebuah workshop bagi UMKM Lombok Utara dan Sumbawa, belum lama ini.
Advertisement
Sementara Direktur Pengembangan Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi Kementerian PPN/Bappenas, Ahmad Dading Gunadi, menyatakan meskipun UMKM mendominasi jumlah penyerapan tenaga kerja di Indonesia, namun produktifitas UMKM masih perlu ditingkatkan.
Faktanya, 90 persen pelaku UMKM masih belum memanfaatkan digital sebagai pemasaran.
Untuk mendukung pemasaran, startup lokal Ekosis menyediakan platform jual beli khusus agribisnis yang memungkinkan UMKM terhubung langsung dengan pembeli secara digital.
Bussiness Development Specialist Ekosis, Felicia Yulie Mills, mengatakan pelaku usaha juga dapat mengajukan sertifikasi, konsultasi, atau pun pelatihan agar mutu dan kualitas produk terjamin.
"Selain itu, angkutan logistik maupun cold chain juga dapat langsung dipilih melalui aplikasi atau web Ekosis," tutur Felicia melalui keterangannya, Minggu (30/5/2021).
Bantu Percepat Pertumbuhan UMKM
Felicia menambahkan, tak hanya dari segi pemasaran, Ekosis juga turut mendukung pelaku UMKM agar cepat bertubuh serta menambah kualitas dan kuantitas produksi dengan bantuan permodalan.
"Pelaku usaha yang aktif bertransaksi dan tercatat track record penjualannya di Ekosis akan berkesempatan untuk mengajukan pinjaman dari partner permodalan Ekosis yang terpercaya dan terdaftar di OJK. Pelaku usaha nantinya bisa memilih penyedia permodalan yang paling sesuai," ucap Felicia menandaskan.
Advertisement