Liputan6.com, Jakarta - Google mengubah desain 992 emojinya. Hal ini dilakukan untuk membuat emoji-emoji tersebut lebih universal, dapat diakses, dan autentik.
Perusahaan mengatakan, desain baru emoji ini diperkirakan akan dirilis untuk publik bersama dengan kehadiran Android 12 pada musim gugur 2021.
Baca Juga
Raja Charles III Tak Perpanjang Jaminan Kerajaan untuk Cadbury dan Unilever Setelah Berlaku Beberapa Abad
Top 3 Islami: Ahli Ibadah yang Bangkrut di Hari Kiamat, Salam Sholat Sebaiknya Diniatkan untuk Malaikat Kata Gus Baha
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia 2025, Dimulai Maret dan Bergantung pada Hasil R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Google mengatakan, emoji dengan desain baru juga akan tersedia di versi lama Android, dengan aplikasi yang menggunakan lapisan kompabilitas Appcombat. Emoji desain baru juga akan hadir ke platform Google lainnya, seperti Gmail, Chrome OS, Google Chat, dan YouTube Live Chat bulan ini.
Advertisement
Mengutip The Verge, Minggu (18/7/2021), tidak ada perubahan yang drastis dari desain baru emoji. Namun, kebanyakan adalah mencoba membuat arti emoji lebih mudah dipahami dalam sekali lihat dan oleh lebih banyak orang.
Emoji "pie" misalnya, saat ini tampak seperti pie labu Amerika. Namun di Inggris, emoji tersebut terlihat mirip potongan kue tart daripada kue tradisional. Nah, desain baru emoji kini dibuat lebih universal.
Dalam kasus lain, Google memberi desain tampilan lebih berani dan bold. Buat sebagian orang, hal ini sangat membantu mengingat tampilannya terlihat kecil di layar smartphone. Misalnya, emoji "croissant" dan "bacon" kini akan jadi lebih bersinar.
Emoji Gunting hingga Mobil
Sementara emoji "gunting" memiliki tepi tajam yang lebih berlebihan tampilannya. Selain itu, emoji seperti "mobil" atau "taksi" juga proporsinya disesuaikan agar lebih menarik perhatian.
Selain itu, emoji "bikini" tak lagi terlihat seperti sedang dipakai oleh orang transparan. Emoji "masker wajah" kini memperlihatkan wajah dengan mata terbuka.
Google membuat perubahan tersebut untuk mencerminkan fakta bahwa "masker kini menjadi cara universal untuk menunjukkan kebaikan kepada orang lain, alih-alih sebagai simbol seseorang yang sakit."
The Verge menyebut, sudah bukan hal yang aneh bagi perusahaan untuk mendesain ulang emoji mereka. Tujuannya bisa untuk mengoreksi ketidakakuratan atau mencerminkan perubahan asumsi budaya tentang cara penggunaannya.
Advertisement
Apple juga Pernah Ubah Desain Emoji
Apple tahun lalu membuat perubahan serupa pada emoji "masker", memperlihatkan wajah tersenyum di balik masker. Selain itu Apple juga mengubah emoji "jarum suntik" agar lebih sesuai dengan simbol vaksin.
Pada 2019, Apple juga memperbarui emoji "sempoa" setelah sejumlah pengguna menunjukkan ada masalah dengan desain lamanya.
Google pun pernah mendesain ulang emoji "burger" dan "bir" sebagai tanggapan atas protes di tahun 2017.
Sekadar informasi, tanggal 17 Juli diperingati sebagai Hari Emoji Sedunia. Masih dalam momen ini, Facebook belum lama ini mengumumkan emoji baru dengan suara untuk layanan Messenger-nya.
Microsoft juga ikut beraksi dengan serangkaian emoji 3D baru di Windows, Office, Microsoft Teams, dan layanan lainnya.
(Tin/Ysl)