Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 membuat sekolah-sekolah di dunia ditutup, termasuk di Bolivia. Situasi ini mengharuskan anak-anak belajar online atau daring.
Namun rupanya, pembelajaran rupanya tidak hanya dilakukan oleh anak-anak di Bolivia, tetapi juga oleh beberapa orangtua di sana, demi menyesuaikan diri dengan perkembangan.
Baca Juga
Salah satunya adalah Angela Poma dan Lorenzo Gutierrez, pedagang kaki lima di Bolivia yang harus membantu putra mereka Willy (9) dan Carlos (11), melakukan belajar daring.
Advertisement
Kelas daring mengharuskan keluarga tersebut untuk membeli smartphone dan pindah dari wilayah pedesaan yang hanya memiliki telepon rumah, ke Viacha, di mana mereka bisa mendapatkan jaringan internet yang baik.
Namun, dilansir dari New York Post, Jumat (23/7/2021), kedua orangtua itu tidak tahu cara menggunakan smartphone mereka.
"Saya bahkan tidak bisa menyalakannya. Saya punya ponsel hanya untuk panggilan dan hanya itu," kata Poma.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Ajarkan Orangtua Gunakan Ponsel Pintar
Karena kesenjangan itu, Internet Foundation Bolivia pun berinisiatif untuk membantu keluarga-keluarga seperti pasangan Gutierres dan Poma.
Mereka menyelenggarakan kelas untuk orangtua, mengenai cara mengoperasikan ponsel pintar dan mendapatkan paket internet terbaik, sehingga bisa menghemat pengeluaran.
"Tidak semua ibu, ayah, atau pengajar mengetahui alat dan platform digital yang ada untuk pembelajaran daring," kata Esther Mamani, salah satu sukarelawan organisasi nirlaba itu.
Poma sendiri sudah mendapatkan sertifikatnya untuk kursus internet tersebut. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana dia membagi dan membatasi penggunaan teknologi pada anak-anaknya.
Advertisement
Berharap Sekolah Tatap Muka Dilakukan
Menurut Poma, Willy biasa menggunakan ponsel sepanjang pagi, sementara Carlos memakainya pada pukul tiga sore. "Terkadang saya melihat mereka berebut ponsel saat baterai mulai menipis," ujarnya.
Sama seperti orangtua lain di dunia, Poma pun harus menghadapi kesulitan soal efektifvtas dari pembelajaran secara virtual. Ia pun berharap agar kelas tatap muka bisa segera dimulai.
"Anak-anak saya tidak mempelajari banyak hal dengan sistem edukasi virtual semacam ini," katanya.
Otoritas telekomunikasi Bolivia memperkirakan, hanya sekitar empat dari sepuluh orang di negara itu yang memiliki akses internet. Angka ini turun hingga tiga persen di daerah pedesaan yang lebih miskin.
(Dio/Isk)
Infografis Plus Minus Belajar dari Rumah Secara Online
Advertisement