Liputan6.com, Jakarta - Google ikut memperingati Hari Game Indonesia yang jatuh pada 8 Agustus dengan membagikan kisah pengembang dan penikmat game. Hari Game Indonesia sendiri diadakan untuk mewadahi pecinta game Indonesia mendukung dan ikut mendorong industri game Tanah Air.
Dalam kisah yang dibagikan, salah satunya yang dibahas adalah Niji Games. Untuk diketahui, Niji Games merupakan studio game lokal indie yang berdiri pada 2016 dan berpusat di Jakarta.
Baca Juga
Niji Games telah menerbitkan tujuh game dengan total hampir satu juta unduhan. Tidak hanya itu, Niji Games juga menjadi salah satu studio game Indonesia pertama yang menerima lencana Pilihan Editor Google Play.
Advertisement
Studio ini mengembangkan berbagai game dari beberapa kategori, mulai dari game kasual, puzzle, hingag visual novel. Tidak hanya itu, studio ini pun berpartisipasi dalam Google Indie Games Accelerator (IGA) 2018 dan Indie Games Accelerator Alumni Demo Day 2020.
"Google telah membantu memberi kami akses, berbagi pengetahuan, dan peluang jaringan. Ini penting agar pengembang seperti kami tidak hanya fokus pada pengembangan, tetapi juga pada keberlanjutan bisnis," tutur Co-founder dan CEO Niji Games, Nikko Soetjoadi.
Sejak IGA, Niji Games juga fokus menjadi studio game yang menciptakan peluang dan ekosistem bagi para mitra. Saat ini, mereka telah bekerja dengan banyak calon pengembang di seluruh Indonesia untuk membuat game yang lebih baik.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Garap Game Edukasi
Niji Games juga baru saja meluncurkan game edukasi nirlaba pertamanya tentang bahaya Covid-19, yakni Ayo Cegah Virus. Game hasil inisiatif dengan berbagai lintas industri ini sudah diunduh lebih dari 6.800 pengguna.
Adapun yang berkolaborasi dalam pengembangan game ini adalah Ika Yunsita Pratiwi sebagai learning designer, Jasson Prestiliano dari JPsoundworks untuk BGM, Eternal Dream Studio dan Winarto untuk programming, dan D.A.I.G, Amelia Lola, Annisa N. Savitri sebagai illustrator.
Game ini juga sudah mendapat surat rekomendasi dari Menteri Komunikasi dan Informatika sebagai aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat selama pandemi. Game ini mengajak pemain ikut berpetualang, belajar hidup sehat, dan mencegah penularan virus.
Advertisement
Own Games
Selain itu, ada pula pengembang dan penerbit game asal bandung, yakni Own Games. Pengembang ini dikenal dengan salah satu game besutannya yang bernama Tahu Bulat dan sudah diunduh lebih dari 11 juta kali di Indonesia.
Own Games yang didirikan pada 2013 berawal dari dua orang tim saja. Namun dalam kurun delapan tahun, perusahaan telah berkembang hampir sepuluh kali lipat dan telah memproduksi ratusan jenis game.
Pembuatan game dilakukan secara in-house, mulai dari menggambar, pembuata kode program, hingga penerbitan game dengan nama Own games. Fokus perusahaan adalah memproduksi game mobile dan web yang dapat dimainkan di smartphone, terutama yang berbasis Android.
Saat ini, ada 15 jenis game produksi Own Games yang sudah tersedia di Google Play. Co-Founder dan CEO Own Games, Eldwin Viriya menuturkan studio ini awalnya memang fokus pada pasar lokal, tapi bermitra dengan Google membuka pula peluang global.
"Peluang untuk membangun jaringan dengan penerbit aplikasi sangat berharga untuk pertumbuhan kami sebagai developer lokal. Baru-baru ini, pandemi telah menciptakan situasi yang menantang bagi kami, tetapi di tengahnya kami berhasil menjelajahi game HTML5 sebagai jalan baru yang membuka peluang bisnis baru dengan aplikasi super Internasional," tuturnya.
Sebagai bagian dari eksplorasi, Own Games mulai melakukan ekspansi ke media lain sejak 2018, melalui layanan yang diberi nama Own Comics. Sesuai namanya, Own Comics merupakan web comic yang tayang setiap hari dan bisa dibaca secara gratis di situs resmi Own Games.
(Dam/Isk)
Infografis Bisnis Game di Indonesia
Advertisement