Digital Currency Group Raih Pendanaan Rp 9,9 Triliun dari SoftBank, Google, dan GIC

Investasi terbaru yang diterima Digital Currency Group didukung oleh sindikasi investor ekuitas seperti SoftBank, Capital G milik Google, dan GIC.

oleh Iskandar diperbarui 16 Nov 2021, 12:45 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2021, 12:45 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Digital Currency Group (DCG), perusahaan yang menaungi platform perdagangan kripto Luno di Indonesia, mengumumkan putaran pendanaan kedua dengan nilai US$ 700 juta atau sekitar Rp 9,9 triliun.

Investasi terbaru ini didukung oleh sindikasi investor ekuitas seperti SoftBank, Capital G milik Google, dan GIC. Pendanaan ini pun membuat valuasi perusahaan naik ke angka US$ 10 miliar atau sekitar Rp 142,4 triliun.

"Pengumuman ini merupakan kabar baik bagi Luno dan akan berperan penting untuk mendukung rencana ambisius kami untuk berekspansi lebih luas," kata Co-founder dan CEO Luno, Marcus Swanepoel, melalui keterangan resminya, Selasa (16/11/2021).

Sejak diakuisisi oleh DCG pada September 2020, Marcus mengungkapkan pertumbuhan Luno mencatatkan peningkatan pesat dan menilai pendanaan terbaru ini akan membawa perusahaan lebih dekat ke target menjangkau 1 miliar pengguna pada 2030.

Untuk diketahui, DCG saat ini telah menaungi lebih dari 200 perusahaan blockchain yang tersebar di 30 kota di dunia, termasuk Luno.

Luno adalah platform jual-beli aset digital yang berfokus melayani pengguna di negara-negara berkembang, terutama di Afrika, Asia, dan Eropa.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Edukasi Masyarakat Tentang Kripto

Di Indonesia sendiri, Luno telah meluncurkan program edukasi bernama Luno Academy agar setiap orang bisa mempelajari tentang aset kripto dengan mudah, melalui website dan aplikasi.

Hal ini sejalan dengan tingkat familiaritas orang Indonesia terhadap kripto (30 persen) yang sudah melebihi aset investasi lain, seperti obligasi negara (20 persen) dan pinjaman peer-to-peer (18 persen), berdasarkan survei Luno dan YouGov pada Agustus 2021.

"Kini Luno memiliki akses yang jauh lebih besar, tidak hanya dalam hal permodalan, namun juga pengalaman dari para investor yang sudah bergabung," ucap Marcus.

Ia menambahkan, keahlian dan mentorship di area-area fungsional--mulai dari pengembangan aplikasi sampai pemasaran--akan sangat membantu perusahaan dalam meningkatkan kesiapan operasional bisnis ke tahap yang lebih tinggi.

Memasuki semester kedua 2021, volume transaksi kripto di Luno Indonesia tumbuh 22 kali lipat sepanjang setahun terakhir. Secara global, Luno telah memiliki lebih dari 9 juta pelanggan dan menjadi Top 6 platform perdagangan kripto terbaik di dunia versi CryptoCompare.

 

Perluas Investasi

Dengan pendanaan baru ini, DCG mengaku tak hanya fokus mengembangkan anak-anak perusahaannya, tapi juga memperluas fokus investasi. T

elah lama dikenal sebagai investor tahap awal yang paling aktif untuk perusahaan-perusahaan blockchain di dunia, DCG berencana memperluas pendanaan seeding ke negara-negara lain yang sedang berkembang.

Perusahaan juga akan terus menangkap peluang-peluang di pasar terkait bentuk investasi baru dalam token digital dan aset digital yang kian beragam.

Sebagai bagian dari ekspansi produk dan layanan, perusahaan yang berbasis di New York ini juga membangun tim kredit untuk mengembangkan tawaran dana pinjaman kepada perusahaan-perusahaan di industri kripto.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya