Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Warganet Ingatkan Tetap Hati-Hati dan Waspada

Gunung Merapi dilaporkan telah meluncurkan awan panas guguran sejak Rabu (9/3/2022), sehingga menjadi perbincangan warganet di Twitter.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 10 Mar 2022, 10:51 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2022, 10:51 WIB
Gunung Merapi
Gunung Merapi, Senin malam (7/3/2022), meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 meter (2 km) ke arah barat daya. (Liputan6.com/ BPPTKG)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Merapi yang ada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah diketahui telah meluncurkan awan panas guguran dengan durasi 191 detik dan amplitudo maksimal 75 mm pada Kamis (10/3/2022) dini hari.

Untuk itu, BPPTKG atau Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi masih mempertahankan status Gunung Merapi di Level III atau Siaga. Awan panas sendiri diketahui telah meluncur sejak Rabu, (9/3/2022).

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, menuturkan awan panas Gunung Merapi meluncur pada Rabu (9/3/2022) pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44, dan 23.53 WIB.

Beberapa wilayah juga dilaporkan mendapat hujan abu, seperti Desa Tlogolele, Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah. BPPTKG pun mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati daerah potensi bahaya yang telah ditetapkan sekaligus meningkatkan kewaspadaan.

Peristiwa ini pun sontak menjadi perbincangan warganet di Twitter. Bahkan, berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, keyword Merapi sempat menjadi Trending Topic di Twitter.

Banyak kicauan dari warganet berharap agar kondisi di sekitar Gunung Merapi baik-baik saja, termasuk para penduduk yang bermukim di wilayah tersebut. Sejumlah akun pun mengingatkan agar selalu waspada dan berhati-hati.

Untuk mengetahui seperti apa kicauan dari warganet yang ada di Twitter, berikut ini beberapa di antaranya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gunung Merapi Bergejolak, Jalur Wisata 'Volcano Tour' Ditutup Sementara

Volcano Tour
Wisata Gunung Merapi masih menjadi pilihan banyak wisatawan untuk menghabiskan waktu libur panjang akhir pekan kemarin. Foto: Yanuar H/ Liputan6.com.

Di sisi lain, usai Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas yang masif, Rabu malam hingga Kamis dini hari tadi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, menutup sementara jalur wisata lereng Merapi dan menuju kawasan penambangan pasir. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan, Kamis (10/3/2022) mengatakan, penutupan dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dirinya mengatakan, jalur penambangan yang ditutup antara lain di Kelurahan Kepuharjo, Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan yang menuju ke Sungai Gendol.

"Sedangkan jalur wisata yang ditutup sementara yakni rute jip wisata Volcano Tour di Kelurahan Kepuharjo dan Umbulharjo, Cangkringan yang menuju ke arah Bunker Kaliadem," katanya.

Makwan mengatakan, seluruh alat berat yang ada di kawasan penambangan pasir Sungai Gendol, Kepuharjo saat ini juga sudah dipindahkan ke lokasi yang aman

"Jalur wisata arah Bunker Kaliadem juga sudah dikosongkan dari armada jip wisata," katanya.

Kondisi Sudah Melandai

Makwan mengatakan, saat ini kondisi Gunung Merapi sudah melandai, setelah Rabu (9/3) malam hingga dini hari tadi terjadi APG sebanyak lima kali dengan jarak luncur kurang lebih 5 kilometer di arah Sungai Gendol.

"Kondisi sudah melandai, namun kami tetap melakukan upaya antisipasi jika aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat," katanya.

Ia mengatakan, seluruh warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan yang mengungsi di Balai Kelurahan Glagaharjo pagi ini juga sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

"Namun warga tetap diminta waspada jika aktivitas Merapi naik lagi," katanya.

(Dam/Isk)

Infografis Potensi Letusan Gunung Merapi Lebih Hebat dari 2006?

Infografis Potensi Letusan Gunung Merapi Lebih Hebat dari 2006? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Potensi Letusan Gunung Merapi Lebih Hebat dari 2006? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya