Akamai Terjun ke Industri IaaS di Bidang Keamanan Siber

Rilis layanan ini merupakan buah akuisisi Linode oleh Akamai pada Maret 2022 demi ambisinya mengembangkan platform komputasi, dari cloud hingga edge.

oleh Iskandar diperbarui 03 Mei 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2022, 13:00 WIB
Dok: Akamai
Dok: Akamai

Liputan6.com, Jakarta - Akamai Technologies Inc. masuk ke industri infrastructure as a service (IaaS) melalui produk solusi Linode Managed Database, Audience Hijacking Protector, serta sejumlah fitur baru untuk pengembang dan profesional di bidang keamanan siber.

“Rilis produk dan pembaruan ini menekankan untuk mendukung dan melindungi kehidupan online,” kata wakil presiden global untuk pemasaran produk Akamai, Ari Weil, dikutip Selasa (3/5/2022).

Ia menjelaskan Linode Managed Database adalah produk pertama dalam jajaran produk komputasi. Lewat produk ini pelanggan dapat mengakses banyak alat, berapa pun besar beban kerjanya.

Linode Managed Database diklaim bisa memudahkan dalam penerapan database, membantu mengurangi risiko yang dihadapi pengembang, dan meminimalkan kompleksitas yang timbul dari pengelolaan klaster database produksi secara manual.

Rilis layanan ini merupakan buah akuisisi Linode oleh perusahaan pada Maret 2022 demi ambisinya mengembangkan platform komputasi paling andal dan terdistribusi di dunia, dari cloud hingga edge.

Dalam rilis ini Akamai menawarkan Linode Managed Database untuk MySQL di 11 pusat data global Linode, dengan dukungan untuk PostgreSQL, Redis, dan MongoDB yang akan menyusul pada kuartal kedua 2022.

Dengan setiap managed database yang didukung, ada banyak keuntungan yang bisa didapat pelanggan. Antara lain harga tetap, fitur keamanan dan pemulihan, opsi penerapan yang fleksibel, serta beragam pilihan klaster dengan ketersediaan tinggi.

Sementara Audience Hijacking Protector adalah solusi baru untuk para pelaku bisnis online guna memaksimalkan peluang pendapatan dan menekan potensi penipuan pemasaran dalam proses pembelian.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Fenomena Audience Hijacking

Di tengah semakin meningkatnya ritel online, tim keamanan dari berbagai merek online menghadapi sebuah fenomena yang meluas di kalangan pelanggan, yaitu audience hijacking. Akibat peristiwa ini, peritel harus semakin intens dalam mengatasi masalah.

Munculnya iklan dan pop up yang tidak sah membuat calon pembeli tidak berminat lagi pada toko online mereka, sehingga potensi pendapatan pun hilang.

Akamai pun merilis sejumlah fitur baru dalam bidang keamanan aplikasi untuk membantu perusahaan melindungi pelanggannya dari ancaman di lingkungan online, baik itu di browser internet, aplikasi seluler, selama interaksi API, maupun di edge.

Sementara beban kerja komputasi di lingkungan edge semakin meningkat, oleh karenanya Akamai membuat beberapa penyempurnaan untuk produk EgdeWorkers.

Dengan demikian, tim pengembang dapat memanfaatkan jaringan Akamai untuk membuat layanan mikro dan mengakses komputasi yang aman dan cepat di edge.

Akamai memberi keleluasaan yang lebih fleksibel bagi pengembang untuk membuat, mengeksekusi, dan men-debug fungsi EdgeWorkers melalui integrasi baru, batas tingkatan yang lebih tinggi untuk penggunaan sumber daya, dan dukungan bagi pelanggan yang menggunakan TLS standar.

Sebagai lingkungan sandbox pembuatan prototipe yang baru, Hello Akamai! kini tersedia bagi mereka yang tertarik mencoba EdgeWorkers.

Akamai: Sebanyak 3,7 Miliar Konten Bajakan Diunduh pada 2021

Ilustrasi hacker. Clint Patterson/Unsplash
Ilustrasi hacker. Clint Patterson/Unsplash

Akamai Technologies merilis riset baru bertajuk 'Pirates in the Outfield' yang menyajikan detail dari kegiatan pembajakan online.

Riset ini menunjukkan, antara Januari dan September 2021, permintaan pembajakan global--diukur dengan angka kunjungan ke berbagai situs web yang menawarkan akses ke film dan acara televisi, baik melalui browser atau aplikasi seluler, serta angka pengunduhan melalui platform Torrent--mencapai angka 3,7 miliar untuk jumlah streaming dan pengunduhan tanpa lisensi resmi.

Menurut Akamai, 61,5 persen konsumen yang berkunjung ke situs pembajakan mengakses situs tersebut secara langsung, sementara 28,6 persen aktif mencari situs tersebut.

"Perjuangan melawan pembajakan tidak pernah berhenti, dan tidak ada senjata pemungkas untuk mengatasi setiap jenis pembajakan online," kata Steve Ragan, peneliti keamanan di Akamai dan penulis laporan ini.

Dalam keterangan resminya, dikutip Senin (31/1/2022), ia menilai seiring pengembang konten bertambah lihai dalam melindungi konten mereka dari pembajakan, para pelaku kriminal mengadaptasikan metode mereka untuk mengakses konten yang dilindungi.

"Pembajakan (konten bajakan) tidak hanya berdampak pada pencurian film dan konten lainnya. Dampak sebenarnya terjadi di belakang layar dan mengakibatkan orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film, buku, dan perangkat lunak yang kita gunakan dan nikmati kehilangan pendapatan," ucap Ragan memaparkan. 

Dampak Pembajakan

Skala pembajakan online yang dijelaskan di laporan ini menguraikan salah satu masalah paling sulit dan kompleks yang harus dihadapi oleh banyak perusahaan.

Selagi media, penerbitan, dan perusahaan layanan digital lainnya berfokus untuk melindungi pendapatan karena perubahan perilaku konsumen, sangat penting bagi kita untuk memahami ancaman lanskap pembajakan agar dapat berhasil memitigasi risiko.

Pembajakan menimbulkan masalah keamanan secara internal di organisasi dan sebagai sektor potensi serangan lain yang harus dicegah agar tidak terjadi pelanggaran hak kekayaan intelektual (HKI) penting.

"Mungkin yang lebih mengkhawatirkan adalah pembajakan masih menjadi masalah yang kian berkembang di banyak area, dengan peningkatan secara keseluruhan sebesar 16 persen dalam jangka waktu sembilan bulan terakhir," kata James Mason, CTO MUSO (penyedia solusi anti-pembajakan). 

Selain permintaan akan materi bajakan yang tidak ada habisnya, laporan ini mengungkapkan beberapa informasi lainnya yang perlu diperhatikan, termasuk:

● Jumlah kunjungan total sebanyak 132 miliar ke situs web pembajakan terhitung antara Januari 2021 dan September 2021.

● Industri dengan konten yang paling banyak dibajak adalah televisi (64 miliar kunjungan total), penerbitan (30 miliar kunjungan total), film (14,5 miliar kunjungan total), musik (10,8 miliar kunjungan total), yang mencakup game video dan perangkat lunak PC modern (8,9 miliar kunjungan total).

● Secara global, Amerika Serikat (13,5 miliar), disusul dengan Rusia (7,2 miliar), India (6,5 miliar), Tiongkok (5,9 miliar), dan Brasil (4,5 miliar) adalah lima negara dengan angka kunjungan ke situs web pembajakan terbanyak tahun lalu.

Beragam Model Kejahatan Siber

Beragam Model Kejahatan Siber
Beragam Model Kejahatan Siber
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya