Platform Fintech DOKU Tunjuk Chris Yeo Jadi CEO Baru

Selain itu, Chris juga akan memanfaatkan pengalaman DOKU dengan menawarkan layanan pembayaran yang andal, dan memberikan kemudahan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Jul 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2022, 16:00 WIB
CEO Doku Chris Yeo (Dok. Doku)
CEO Doku Chris Yeo (Dok. Doku)

Liputan6.com, Jakarta - Platform pembayaran DOKU mengumumkan telah menunjuk Chris Yeo sebagai Chief Executive Officer baru perusahaan. Mereka mengatakan, di bawah kepemimpinannya, Chris akan memperluas jejak mereka di Asia Tenggara.

Sebelumnya, DOKU diketahui telah mengakuisisi senangPay di Malaysia. Dengan pengalamannya di GrapPay dan PayPal, Chris pun berharap bisa bekerja sama dengan lebih banyak bisnis dan mitra strategis.

Chris juga berharap dapat memperluas penawaran prdouk, serta memperluat platform fintech tersebut untuk berkembang lebih pesat.

Chris Yeo sendiri sebelumnya pernah menjadi Managing Director dan Head of GrabPay dan GrabRewards di Grab Financial Group. Ia akan menggantikan Thong Sennelius, yang akan tetap menjadi anggota Direksi DOKU.

"Potensi pertumbuhan DOKU sangatlah besar, dan saya sangat antusias untuk memulai perjalanan ini bersama tim DOKU," kata Yeo dalam siaran persnya, ditulis Jumat (29/7/2022).

Chris melanjutkan, langkah nyata berikutnya adalah memanfaatkan pengalaman DOKU dengan menawarkan layanan pembayaran yang andal, dan memberikan kemudahan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

"Karena UKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia dan negara berkembang lainnya," kata lulusan Executive Leadership Program di Harvard Business School ini.

CEO Doku baru ini sendiri juga memiliki gelar MBA dari Kellogg School of Management dan BSc dan BA dari University of California Berkeley.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mempercepat Kehadiran di Asia Tenggara

Co-Founder dan Chief Operating Officer DOKU Nabilah Alsagoff menambahkan, Chris memiliki keahlian yang dibutuhkan di waktu yang tepat untuk membawa DOKU ke tahap pertumbuhan selanjutnya.

Menurut Nabilah, dengan pengalaman regional dan internasionalnya yang luas, Chris dapat mempercepat langkah kehadiran DOKU di seluruh Asia Tenggara.

Dia menambahkan, Chris juga dinilai bisa membawa serta keahlian, jaringan bisnis, dan pengetahuan tentang pembayaran berbasis mobile, serta membuka jalan perluasan untuk penawaran produk DOKU.

DOKU sendiri memulai perjalanannya sebagai payment gateway online di Indonesia sejak 14 tahun yang lalu.

Nabilah mengklaim, DOKU dengan cepat memperluas penawaran produknya dan sekarang telah menjadi platform pembayaran lengkap yang menawarkan berbagai macam produk pembayaran online dan offline serta layanan bernilai tambah.

"Sudah saatnya DOKU bergerak maju dan mulai melayani merchant-merchant di negara tetangga, dengan menerapkan best practice, produk, dan fitur-fitur inovatif DOKU," ujarnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Memiliki Rekam Jejak

DOKU
DOKU menerima sumbangan dana dari perusahaan ekuitas swasta London, Apis Growth Fund II sebesar 32 juta dolar AS (Rp458,4 juta). (Foto: Siaran Pers)

Lebih lanjut, DOKU menyebut dirinya memiliki rekam jejak yang nyata dalam mengembangkan solusi khusus untuk memenuhi kebutuhan pembayaran yang kompleks.

DOKU mengklaim sebagai satu-satunya platform pembayaran di Indonesia yangmenawarkan fitur "T+0 untuk waktu penyelesaian (settlement) di hari yang sama" yang disesuaikan dengan kebutuhan merchant reksadana.

Ini berbeda dengan dengan pemain pembayaran yang menawarkan waktu penyelesaian (settlement) "T+1" dalam model agregator.

Menurut perusahaan, hal ini sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk pembelian reksadana secara online.

"Kami menjunjung tinggi keunggulan layanan ketika berurusan dengan para merchant," kata Co-Founder dan Chief Marketing Officer DOKU Himelda Renuat.

 

Memperluas Layanan

Renuat mengatakan, perusahaan memastikan tim bisnis kami akan selalu memberikan layanan yang berkualitas.

"DOKU memproses lebih dari 100 juta transaksi per tahun. Oleh karena itu memiliki sistem manajemen risiko dan penanggulangan tindak penipuan yang kuat adalah kunci untuk memastikan setiap transaksi berjalan dengan lancar."

Dengan kehadiran Chris, Himelda menilai bahwa perusahaan dapat memperluas layanan mereka ke luar Indonesia, serta meningkatkan pertumbuhan jumlah transaksi yang diproses.

Selain akuisisi senangPay, DOKU juga sebelumnya telah menerima pendanaan dari Apis Growth Fund II, dana ekuitas swasta yang dikelola oleh Apis Partners LLP di 2021 yang lalu.

(Dio/Isk)

Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal
Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya