Pemuda Madiun MAH Jadi Tersangka, Diduga Kelola Channel Telegram Bjorka

Polisi menjelaskan, MAH berperan menyediakan channel Telegram dan bertugas mengunggah informasi yang ada di situs breachd.to ke Telegram.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2022, 16:34 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2022, 16:34 WIB
Aksi Peretasan Hacker Bjorka Serang Indonesia, Apa Motifnya?
Hacker Bjorka telah melancarkan berbagai aksi peretasan data rahasia negara yang hebohkan Indonesia. (Copyright foto:Pexels.com/Tima Miroshcichenko)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak kepolisian baru saja mengumumkan telah menetapkan MAH (21), pemuda Madiun, Jawa Tengah sebagai tersangkat kasus peretasan data milik pemerintah.

Disebutkan, pemuda Madiun ini merupakan bagian dari kelompok hacker Bjorka yang sedang menjadi target penangkapan polisi.

"Sekarang statusnya tersangka dan sedang diproses oleh tim khusus (timsus) Polri," kata Juru Bicara Humat Polri Kombes Pol Ade Yaya Suryana dalam keterangannya yang dikutip dari News Liputan6om, Jumat (16/9/2022).

Dijelaskan, MAH berperan menyediakan channel Telegram @bjorkanism. Ade menyebutkan, tersangka bertugas mengunggah informasi yang ada di situs breachd.to ke Telegram.

"Tersangka pernah posting di chanel @bjorkanism sebanyak 3 kali, yaitu tanggal 8 September 2022 dengan isi "Stop Being an Idiot"," kata Ade.

Selanjutnya, pada 9 September 2022 dia kembali posting ke channel Telegram dengan tulisan, "The next leak will come from the presiden of Indonesia".

"Tanggal 10 September 2022 dia kembali posting teks "To support people who are struggling by holding demonstrations in Indonesia regarding the price of fuel oil. I will publish MyPertamina database soon". Itu dipublish oleh tersangka," ujar Ade.

Lebih lanjut ia mengatakan, keterangan tersangka MAH masih didalami oleh Tim Khusus. Ade belum bisa menyimpulkan MAH hanya simpatisan atau memang masuk ke dalam struktur hacker Bjorka.

Diketahui, saat ini tim khusus sudah mengamankan beberapa barang bukti mulai dari smartphone, kartu tanda penduduk (KTP), dan sim card milik MAH.

"1 buah simcard seluler, dua unit handphone milik tersangka dan KTP atas nama tersangka," ujar dia.

Hacker Bjorka Masih Aktif Usai Penangkapan Pemuda di Madiun

Ilustrasi Hacker Bjorka. Dok: Twitter

Bjorka kembali menunjukkan aktivitas di situs Breached.to. Kali ini, ia mengomentari beberapa update berita seputar perburuannya oleh pemerintah Indonesia, berdasarkan pemberitaan di media.

Pertama, Bjorka mengomentari pemerintah yang menyebut mereka sudah mengidentifikasi dirinya. Di unggahannya, ia menampilkan tangkapan layar judul sebuah media nasional yang telah diterjemahkan ke Bahasa Inggris.

"Pemerintah Indonesia merasa telah mengidentifikasi saya berdasarkan informasi dari Dark Tracer, yang telah memberikan layanan palsu kepada pemerintah Indonesia," kata hacker Bjorka, dikutip Kamis 15 September 2022.

"Anak ini sekarang telah ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk Dark Tracer, adalah dosa Anda telah memberikan informasi yang salah kepada sekumpulan idiot," imbuhnya.

Di situ, Bjorka juga mengunggah sebuah skema pencarian, serta gambar akun WhatsApp dan foto seorang pemuda yang dituding sebagai Bjorka.

Bjorka Ada di Cirebon

Ilustrasi (Sumber : beliefnet.com

Selain itu, Hacker Bjorka juga mengomentari akun Instagram @volt_anonym, yang menyebut Bjorka adalah seorang remaja yang ada di Cirebon. Ia bahkan menyebut @volt_anonym sebagai "hacker wannabe."

"Seorang hacker wannabe juga memberikan kesalahan informasi di Instagram @volt_anonym. Saya bahkan tidak punya akun TikTok dan Instagram. LOL," tulisnya.

Di situ, ia juga mengunggah tangkapan layar judul dari berita media nasional yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, yang isinya mengenai remaja Cirebon yang membantah bahwa dirinya adalah hacker Bjorka.

Dalam unggahannya, Bjorka juga mengklaim telah menerima informasi dari "teman yang bekerja di Istana" bahwa Presiden Joko Widodo akan segera mengganti Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate.

"Baik sekali, Pak Presiden. Pastikan penggantinya adalah orang yang tech-savvy, bukan orang bodoh dari partai, politik, atau angkatan bersenjata, karena semua itu akan sia-sia," kata Bjorka.

Terakhir, ia juga mengomentari soal Jokowi yang membentuk tim khusus untuk memburunya.

"Ya, semoga bermanfaat. Jangan ragu untuk menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan memecahkan masalah ini. Saya senang hati untuk membantu," tuturnya.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya