Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan riset pasar IDC merilis laporan Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker terbarunya untuk periode Indonesia.
Menurut laporan itu, pasar smartphone Indonesia pada kuartal kedua 2022 (Q2 2022) turun 10Â persen secara tahunan, jika dibandingkan dengan kuartal kedua 2021 (Q2 2021). Namun, pasar juga mengalami pertumbuhan kuartalan sebesar 6,9Â persen, apabila dibandingkan dengan kuartal pertama 2022 (Q1 2022).
Baca Juga
Secara keseluruhan, paruh pertama tahun 2022 ditutup 13,7 persen lebih rendah, apabila dibandingkan dengan paruh pertama tahun 2021, tetapi masih 3,7 persen lebih tinggi daripada paruh pertama tahun 2019.
Advertisement
"Pada kuartal kedua 2022, pemerintah mencabut pembatasan COVID-19 yang memungkinkan orang untuk kembali ke kampung halaman mereka untuk pertama kalinya dalam dua tahun. Karena biaya perjalanan meningkat, masyarakat menghabiskan lebih sedikit untuk elektronik/gadget dibandingkan tahun lalu," ujar Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst di IDC Indonesia dikutip dari keterangan perusahaan.
Company |
2Q22 Shipments |
2Q22 Market Share (%) |
2Q21 Shipments |
2Q21 Market Share (%) |
YoY Growth (%) |
1. OPPO |
2.0 |
20.6 |
2.0 |
19.1 |
-3.0 |
2. Samsung |
1.9 |
20.2 |
1.7 |
16.2 |
11.8 |
3. vivo |
1.7 |
17.8 |
1.8 |
16.6 |
-3.4 |
4. Xiaomi |
1.5 |
15.6 |
2.8 |
26.5 |
-47.1 |
5. realme |
1.2 |
12.1 |
1.2 |
11.1 |
-1.7 |
Others |
1.3 |
13.7 |
1.1 |
10.4 |
17.9 |
Total |
9.5 |
100.0 |
10.6 |
100.0 |
-10.0 |
Source: IDC Quarterly Mobile Phone Tracker, 2Q22 |
|||||
Note: All figures were rounded off. |
Pengeluaran konsumen, kata Vanessa, juga mengalami pergeseran ke area lain seperti makanan dan transportasi karena masyarakat kembali beraktivitas normal.
"Meningkatnya harga barang juga menambah tekanan pada pendapatan yang dapat dibelanjakan, memaksa orang untuk memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan primer," tutur Vanessa lebih lanjut.
Pasar diperkirakan akan tetap lemah pada paruh pertama 2022 karena faktor makroekonomi seperti inflasi, pergerakan nilai tukar, kenaikan suku bunga, dan kenaikan harga bahan bakar terus menggerus belanja konsumen.
Oleh sebab itu, IDC memperkirakan pengapalan smartphone di Indonesia secara keseluruhan akan menurun pada tahun 2022.
Oppo
Oppo kembali naik ke posisi pertama di Q2 2022. Oppo terus memperluas portofolio kelas menengahnya di rentang harga USD 200-400.
Menurut sensor tower, segmen ini terdiri atas 46,9 persen dari total pengapalan smartphone Oppo dibandingkan dengan 18,1 persen pada Q2 2021.
Segmen kelas menengah terutama didukung oleh model A96 dan Reno 7. Selain itu, sorotan penting lainnya adalah pangsa pasar Oppo untuk perangkat 5G meningkat secara signifikan berkat seri Reno 7.
Samsung
Samsung jatuh ke posisi kedua pada Q2 2022. Samsung meningkatkan pengiriman dalam portofolio kelas menengahnya dengan merilis model A dan M baru.
Berkat kontribusi segmen tersebut, pengapalan keseluruhan Samsung meningkat dua kali lipat secara kuartalan menjadi 23,2Â persen, jika dibandingkan dengan Q1 2022.
Beberapa model seri A dan M baru ditawarkan dalam varian 5G, yang membantu Samsung mempertahankan keunggulan di segmen 5G.
Advertisement
Vivo
vivo bertahan di posisi ketiga pada 2Q22 dengan pijakan kuat di segmen dengan rentang harga di bawah USD 200. vivo didukung oleh kinerja kuat dari model Y15 dan Y21. Selain itu, vivo juga merilis Y01 untuk mengisi segmen ultra low-end dengan rentang harga di bawah US$ 100, menggantikan Y1s.
Pengiriman 5G vivo juga tercatat meningkat secara signifikan, berkat T1 5G dan T1 Pro 5G yang baru dirilis.
Xiaomi
Di peringkat keempat, Xiaomi memegang posisi kuat di segmen dengan harga di bawah USD 200 dengan Redmi 10A dan 10C yang baru dirilis.
Tak hanya itu, lini flagship Xiaomi 12 dan 12 Pro memperkuat posisi mereka di segmen dengan rentang harga di atas USD 600.
Namun, peringkat Xiaomi di segmen 5G turun ke posisi keempat karena Xiaomi fokus pada penyegaran model 4G low-end dengan rentang harga USD 100-200 pada kuartal ini.
Realme
Realme tetap berada di posisi kelima pada Q2 2022. C35 dan C31 yang baru dirilis sangat mendukung segmen dengan rentang harga di bawah USD 200, bersama dengan model C lainnya yang lebih dulu melantai di pasar. Segmen mid-range menunjukkan pertumbuhan signifikan, berkat realme 9, Narzo 50, dan GT Neo 3T.
Selain itu, GT Neo 3 yang baru juga mendorong portofolio realme di kelas menengah ke atas dengan rentang harga USD 400-600; pangsa 5G realme juga tumbuh secara signifikan dengan model seperti GT Neo3, GT Neo3T, dan Narzo 50 5G.
Advertisement