Counterpoint: Tren Multikamera di Smartphone Melambat

Penurunan ini, menurut Sensor Tower, disebabkan oleh pengapalan smartphone yang lamban dan perlambatan tren multikamera selama periode tersebut

oleh M Hidayat diperbarui 03 Okt 2022, 06:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay
Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pengapalan sensor kamera CMOS untuk smartphone global pada Semester 1 2022 turun 14 persen secara tahunan menjadi sekitar 2,4 miliar unit. Demikian menurut laporan Counterpoint terbaru, dikutip Senin (3/10/2022).

Penurunan ini, menurut Sensor Tower, disebabkan oleh pengapalan smartphone yang lamban dan perlambatan tren multikamera selama periode tersebut.

Mengomentari tren multikamera, Analis Senior di Counterpoint Research, Ethan Qi menyebut bahwa “rata-rata jumlah kamera per smartphone turun menjadi 3,9 unit pada Q2 2022 dari 4,1 unit pada 2021."

"Untuk kamera belakang, pangsa smartphone yang menampilkan setelan tiga kamera telah meningkat sejak Q2 2021 dengan mengorbankan pengaturan empat kamera dan lebih," tutur Ethan.

Para pemain di Tiongkok, menurut Ethan menghapus lensa in-depth pada model tertentu dan menggunakan kamera yang ada bersamaan dengan perangkat lunak untuk menghasilkan data terkait in-depth.

"Selain itu, kami memperkirakan Samsung menghapus lensa in-depth dari seri Galaxy A tahun depan karena chipset kelas menengah dapat menggunakan algoritma AI untuk menghasilkan efek bokeh. Dengan demikian, jumlah unit smartphone dengan kamera CMOS akan terus menurun pada tahun 2023," ujar Ethan.

Tren Multikamera belakang smartphone global

Melihat dari perspektif merek, Research Associate di Counterpoint Research, Alicia Gong mengatakan bahwa pada semester pertama 2022 (H1 2022), volume penjualan sensor CMOS untuk smartphone Samsung menurun dari Q4 2021.

Namun, volume penjualan pasar secara keseluruhan turun bahkan lebih; itu mengakibatkan pangsa merek meningkat menjadi 25 persen di Q2 2022.

Volume Penjualan

"Didorong oleh seri Galaxy A, smartphone dengan pengaturan empat kamera belakang masih menyumbang 57 persen dari total volume pengapalan Samsung. Sementara itu, volume penjualan sensor CMOS untuk iPhone pada paruh pertama 2022 juga mengalami penurunan karena seri iPhone 13 mulai mendingin dan merek memasuki musim yang lambat. Dengan peluncuran seri iPhone 14 pada bulan September 2022, pangsa Apple diproyeksikan akan mengalami peningkatan pada paruh pertama 2022," kata Alicia.

Pangsa volume penjualan sensor CMOS untuk Smartphone berdasarkan merek

Selain itu, menurut Alicia, untuk merek China, pangsa volume sensor CMOS untuk smartphone Xiaomi naik sedikit dari Q4 2021. Itu terbantu berkat peningkatan pasokan dan 618 strategi promosi belanja di China.

 

Pangsa lainnya

"Sementara OPPO dan Vivo tetap stabil, mulai dari basis rendah tahun lalu, pangsa HONOR naik menjadi 5 persen pada Q2 2022. Merek-merek China ini telah mengalihkan fokus mereka untuk meningkatkan kinerja kamera inti dan kualitas gambar, bukan nomor kamera," kata Alicia.

Meskipun Counterpoint Research memperkirakan pengapalan sensor CMOS untuk smartphone global akan mengalami peningkatan persentase satu digit yang tinggi pada Semester 2 2022 daripada Semester 1 2022, total pengapalan pada tahun 2022 masih diperkirakan turun 10 persen secara tahunan.

Tren itu antara lain disebabkan oleh lemahnya permintaan untuk smartphone akibat konflik geopolitik yang tengah terjadi, inflasi yang meningkat, pandemi yang sedang berlangsung dan kondisi ekonomi global yang jug masih lemah.

Tabel App Annie yang menunjukkan durasi penggunaan aplikasi smartphone di berbagai negara (Dok. App Annie)

Tabel App Annie yang menunjukkan durasi penggunaan aplikasi smartphone di berbagai negara (Dok. App Annie)
Tabel App Annie yang menunjukkan durasi penggunaan aplikasi smartphone di berbagai negara (Dok. App Annie)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya