Liputan6.com, Jakarta - Coros baru saja meluncurkan smartwatch terbaru mereka, yakni Coros Apex 2 Pro edisi terbatas yang berkolaborasi dengan atlet gunung, Kilian Jornet.
Sebagai pendukung pengguna yang gemar naik gunung seperti Kilian, perusahaan menyertakan sejumlah fitur canggih ke dalam Apex 2 Pro ini.
Baca Juga
Mengadopsi desain representatif lingkungan tempat tinggal Kilian di Norwegia, Apex 2 Pro Kilian Jornet diklaim sebagai smartwatch pelengkap untuk olahraga ekstrem.
Advertisement
“Saya menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari di luar ruangan, berlatih untuk tingkatkan level kemampuan dan berpetualang di pegunungan," kata Killian Jonet dalam keterangannya.
"Karena itu, saya perlu mengandalkan data untuk memantau stimulus pelatihan saya," ucapnya.
Fitur-Fitur Coros Apex 2 Pro Edisi Kilian Jornet
1. Pemantauan Detak Jantung 24/7 Lebih Baik
Dibandingkan dengan versi sebelumnya, APEX 2 Pro Kilian Jornet memiliki pemantauan detak jantung 24/7 yang telah disempurnakan.
Hal ini memberikan keakuratan lebih pada data detak jantung pengguna.
2. Dual-Frequency GPS Chipset dan 5 Sistem Satelit Global
Smartwatch ini dilengkapi dengan dual-frequency GPS chipset dan 5 sistem satelit global memastikan navigasi di jam pintar lebih akurat dan presisi.
3. Peta Offline Global
Dalam kondisi apapun, Apex 2 Pro Kilian Jornet memiliki peta offline global untuk navigasi intuitif dengan tampilan lanskap, topografi, dan hybrid yang menjadikannya nyaman digunakan ketika di dalam hutan sekalipun.
4. Daya Tahan Baterai Lebih Lama
Perusahaan mengklaim, baterai Apex 2 Pro Kilian Jornet mampu bertahan 30 hari dan mode full GPS selama 75 jam.
5. Layar Kaca Safir 1,3 Inci dengan Bazal Titanium
Smartwatch ini menggunakan layar kaca safir 1,3 inci dan bazal titanium yang memastikan kekuatan dan tahan terhadap benturan serta goresan.
Dengan fitur di atas, berapa harga Coros Apex 2 Pro Kilian Jornet ini? Smartwatch ini akan tersedia pada 20 Februari 2023 di official store Coros Indonesia dengan harga Rp. 9.499.000.
Tak hanya itu, jam pintar ini hanya tersedia sebanyak 5.000 unit di seluruh dunia.
Inggris Akan Pakai Smartwatch untuk Pantau Migran Nakal
Di sisi lain, pemerintah Inggris disebut akan segera menggunakan smartwatch (jam tangan pintar) dengan fitur pengenalan wajah untuk memantau para migran yang telah dihukum karena kejahatan.
Para pelanggar perlu memindai wajah mereka hingga lima kali sehari. Demikian menurut The Guardian, sebagaimana dikutip dari Engadget, Sabtu (6/8/2022).
Langkah tersebut kemungkinan mulai berlaku setelah musim gugur ini. Menurut dokumen yang diperoleh The Guardian, mereka yang tunduk pada aturan tersebut perlu mengambil foto diri sepanjang hari dan lokasi mereka dilacak sepanjang waktu.
Foto-foto tersebut akan dibandingkan dengan foto-foto yang ada di file Kantor Dalam Negeri. Jika sistem pemerintah tidak dapat memverifikasi identitas orang tersebut, pemeriksaan manual akan diperlukan.
Foto-foto bersamaan dengan data nama migran, kebangsaan, dan tanggal lahir akan disimpan hingga enam tahun, di bawah rencana Kantor Dalam Negeri dan Kementerian Kehakiman.
Aturan ini hanya akan berlaku untuk warga negara asing yang telah dihukum karena kejahatan. Pemerintah Inggris dilaporkan tidak akan memantau pihak lain, seperti pencari suaka, dengan cara ini.
Advertisement
Pemerintah Berikan Kontrak ke Buddi Limited
Pada bulan Mei, pemerintah memberikan kontrak £6 juta (US$ 7,2 juta) kepada sebuah perusahaan bernama Buddi Limited untuk mengamankan “perangkat yang tidak terpasang” guna melacak “kelompok tertentu” di bawah Layanan Pelacakan Satelit Kantor Dalam Negeri.
"Solusi perangkat yang tidak dipasang akan memberikan cara yang lebih proporsional untuk memantau kelompok tertentu selama periode waktu yang lama daripada tag yang dipasang," bunyi kontrak tersebut.
Perangkat ini akan menggunakan verifikasi biometrik berkala sebagai alternatif untuk dipasang pada individu. Jumlah jam tangan pintar yang akan dipasok Buddi dan biaya masing-masing telah dikurangi.
Kantor Dalam Negeri belum secara eksplisit mengatakan soal penggunaan jam tangan pintar dengan fungsi pengenalan wajah untuk melacak migran nakal.
Namun, seorang juru bicara mengatakan kepada The Guardian bahwa Kantor Dalam Negeri akan segera menerapkan perangkat portabel yang dapat diakses secara biometrik, di mana akan bekerja bersama tag pergelangan kaki.
Peneliti Kembangkan Smartwatch Khusus Difabel
Di sisi lain, salah satu kampus ternama di India, Institut Teknologi India (IIT), Kanpur, telah mengumumkan versi terbaru jam tangan pintar yang dikembangkan untuk digunakan oleh penyandang disabilitas, khususnya tunanetra dan gangguan penglihatan.
Dilansir dari Swarajyamag, jam tangan pintar yang dinamakan “haptic smart watch” ini telah dibuat di National Center for Flexible Electronics (NCFlexE) institut tersebut, berkat karya Profesor Siddhartha Panda dan Vishwaraj Srivastava.
Panda merupakan seorang profesor di Departemen Teknik Kimia di IIT Kanpur, sedangkan Srivastava adalah seorang insinyur proyek di NCFlexE, setelah lulus dari IIT Kanpur dengan gelar Master of Technology (M Tech) dalam ilmu material pada tahun 2020.
Jam tangan pintar ini sedang dikembangkan sebagai bagian tesis M Tech Srivastava, dengan Prof Panda mementoring Srivastava.
Srivastava dan Prof Panda bahkan menerima Ranjan Kumar Memorial Award, pada Pertemuan ke-53 IIT Kanpur pada 22 Oktober 2020.
(Ysl/Isk)
Advertisement