Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan di belakang ChatGPT, OpenAI, mengumumkan beberapa perubahan signifikan. Dua di antaranya meluncurkan API pengembang untuk ChatGPT dan model speech-transcription bernama Whisper.
Langkah tersebut memungkinkan pengembang memilih tidak menggunakan data mereka untuk peningkatan, sambil menambahkan 'kebijakan penyimpanan data 30 hari' untuk keamanan data pribadi pengguna.
Baca Juga
Application Programming Interface (API) ChatGPT baru akan menggunakan model AI yang sama (gpt-3.5-turbo), memungkinkan pengembang untuk menambahkan versi ChatGPT yang tidak diubah ke aplikasi mereka.
Advertisement
Chatbot milik Snap bernama My AI adalah contoh awal, bersamaan dengan fitur tutor virtual baru untuk tools belajar online Quizlet dan alat Ask Instacart di sebuah aplikasi belanja.
API tidak akan terbatas pada bot khusus yang mirip ChatGPT, tetapi juga dapat memperkuat pengalaman perangkat lunak "non-obrolan" yang dapat memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intellegence/AI).
API ChatGPT dihargai US$ 0,002 per 1.000 token (sekitar 750 kata). Selain itu, paket ini menawarkan opsi kapasitas khusus untuk pengembang berkantung tebal yang berharap untuk menggunakan lebih banyak token daripada yang ditawarkan API standar.
Sebelumnya, OpenAI juga menawarkan opsi langganan ChatGPT Plus dengan biaya langganan US$ 20 per bulan yang diluncurkan pada Februari 2023.
Sementara itu, Whisper API OpenAI adalah versi host dari model suara-ke-teks yang diluncurkan pada September 2022.
“Whisper API adalah model besar yang bisa kamu dapatkan dari sumber terbuka, tetapi kami telah mengoptimalkannya secara ekstrem. Ini jauh lebih cepat dan sangat nyaman,” kata presiden dan salah satu pendiri OpenAI Greg Brockman kepada TechCrunch, dikutip dari Engadget, Jumat (3/3/2023).
API transkripsi akan membebani pengembang US$ 0,006 per menit, mengaktifkan transkripsi yang 'kuat' dalam berbagai bahasa dan menyediakan terjemahan ke bahasa Inggris.
Snapchat Perkenalkan Chatbot AI dengan Teknologi ChatGPT di Aplikasi
Sebelumnya, Snapchat memperkenalkan chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang didukung oleh versi terbaru dari ChatGPT buatan OpenAI.
Diberi nama My AI, chatbot di Snapchat ini akan disematkan ke tab obrolan aplikasi, di atas percakapan dengan teman.
CEO Snap Evan Spiegel mengatakan, chatbot AI ini awalnya akan diluncurkan untuk pelanggan berbayar atau Snapchat Plus. Namun, ia ingin agar alat ini bisa tersedia untuk semua pengguna.
Mengutip The Verge, Rabu (1/2/2023), Menurut Spiegel, mereka bertaruh bahwa chatbot AI akan semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bagi lebih banyak orang.
"Ide besarnya adalah selain berbicara dengan teman dan keluarga kita setiap hari, kita akan berbicara dengan AI setiap hari," katanya.
"Dan ini adalah sesuatu yang kami posisikan dengan baik untuk dilakukan sebagai layanan perpesanan," lanjut Evan Spiegel.
My AI pada dasarnya hanyalah versi ChatGPT yang lebih cepat dan ramah untuk seluler di dalam aplikasi Snapchat.
Perbedaan utamanya adalah di versi Snap, chatbot AI ini lebih terbatas pada apa yang bisa dia jawab. Hal ini karena Snap telah melatihnya untuk mematuhi pedoman kepercayaan dan keselamatan perusahaan.
Selain itu, AI juga tidak boleh menanggapi terkait caci maki, kekerasan, konten seksual eksplisit, atau opini tentang topik yang tidak pasti seperti politik.
Advertisement
Beberapa Fungsi ala ChatGPT Dihilangkan
Beberapa fungsi lain dari ChatGPT asli juga telah dicabut dari My AI Snapchat, misalnya untuk membuat esai akademis dengan berbagai topik, di mana chatbot tersebut dapat menolaknya.
Mengutip laman resmi Snap, My AI dapat digunakan beberapa di antaranya untuk merekomendasikan ide hadiah ulang tahun untuk teman, merencanakan perjalanan hiking, atau menyarankan resep makan malam.
My AI juga bisa diberikan nama sesuai keinginan pengguna, dan menyesuaikan wallpaper untuk Chat. Lebih lanjut, Snap juga menegaskan, seperti semua chatbot AI, My AI masih bisa diakali untuk mengatakan apa saja.
"Mohon waspada untuk kekurangannya dan mohon maaf sebelumnya! Semua percakapan dengan My AI akan disimpan dan dapat ditinjau untuk meningkatkan pengalaman produk," tulis tim Snapchat.
Akui Kesalahan Masih Bisa Terjadi
Selain itu, Snapchat juga meminta pengguna untuk tidak membagikan rahasia apa pun dengan AI, serta tidak mengandalkannya secara penuh untuk sebuah saran.
"Meskipun My AI dirancang untuk menghindari informasi yang bias, tidak benar, berbahaya, atau menyesatkan, kesalahan dapat terjadi," tulis Tim Snapchat.
Snap pun berencana akan terus mengatur My AI, karena semakin banyak orang yang menggunakannya, dan melaporkan jawaban yang tidak pantas.
Kolaborasi ini menjadikan Snap salah satu klien pertama dari tingkat perusahaan baru OpenAI bernama Foundry, yang memungkinkan perusahaan menjalankan model GPT 3.5 baru dengan komputasi khusus yang dirancang untuk beban kerja besar.
Menurut Spiegel, Snap mungkin akan menggabungkan Large Language Model (LLM) dari vendor lain selain OpenAI dari waktu ke waktu, dan akan menggunakan data yang dikumpulkan dari chatbot untuk menginformasikan upaya AI yang lebih luas.
Advertisement