Liputan6.com, Jakarta - Pengadilan federal menghukum Joseph James O'Conner lima tahun penjara karena keterlibatannya dalam peretasan Twitter pada tahun 2020.
Bulan lalu, pria berusia 24 tahun yang dikenal sebagai PlugwalkJoe online ini mengaku bersalah atas sejumlah kejahatan dunia maya, termasuk melakukan serangan pertukaran SIM yang menargetkan akun TikTok dengan jutaan pengikut.
Peretasan Twitter pada 2020 membuat O'Conner dan rekan pelakunya mendapatkan akses ke backend perusahaan dan selanjutnya meretas akun Elon Musk, Bill Gates, Jee Bezos, Barack Obama, dan lebih dari 100 pengguna populer lainnya.
Advertisement
Mengutip Engadget, Sabtu (25/6/2023), selain membobol Twitter, O'Conner juga disebut menjaring USD 794.000 atau sekitar Rp 12 miliar dalam penipuan kripto.
"Setelah mencuri dan dengan curang mengalihkan kripto yang dicuri, O'Connor dan rekan konspiratornya 'mencuci' hasil curian melalui sejumlah transfer dan transaksi, serta menukar sebagian dengan Bitcoin menggunakan layanan pertukaran cryptocurrency," kata Departemen Kehakiman.
"Sebagian dari kripto yang dicuri disimpan ke dalam akun pertukaran cryptocurrency yang dikendalikan oleh O'Connor," Departemen Kehakiman melanjutkan.
Pada 2021, Graham Ivan Clark, remaja yang diduga dalang di balik pelanggaran tersebut, mengaku bersalah dengan ganjaran hukuman penjara tiga tahun. Selain hukuman lima tahun, O'Conner juga menghadapi tiga tahun pembebasan dengan pengawasan setelah masa hukumannya berakhir.
Bukan itu saja, dia juga harus kehilangan hasil uang curiannya selama melakuan penipuan dan peretasan.
Akun Twitter Bill Gates, Elon Musk, hingga Jeff Bezos Di-hack
Kembali ke tahun 2020, sejumlah akun Twitter milik pebisnis dan pemimpin politik terkemuka di dunia, dari Bill Gates, Elon Musk, Barack Obama, hingga Joe Biden diretas oleh pelaku tak dikenal.
Pelaku berupaya untuk mempromosikan Bitcoin yang merupakan sebuah aksi penipuan menyasar pengguna atau follower yang masih awam terhadap metode tersebut.
Setelah diretas, akun tersebut men-tweet tulisan yang menjanjikan akan menggandakan uang siapa pun yang mengirim dana melalui Bitcoin dalam 30 menit, sebagaimana dikutip dari Tech Crunch, Kamis (16/7/2020).
Baca Juga
Saat insiden berlangsung, akun Twitter yang diretas mulai membagikan beberapa alamat dompet bitcoin dengan mengklik link yang akan mengarahkan korban ke sebuah website.
Namun, setelah mendapatkan laporan dari berbagai pihak. Namesilo, selaku penyedia domain situs web yang dipakai pelaku pun langsung dimatikan.
Adapun akun Twitter lain yang ikut diretas, termasuk milik Jeff Bezos, Michael Bloomberg, Kanye West, Uber Technologies Inc, dan Apple Inc.
Â
Advertisement
Twitter Akui Aksi Peretasan
Lebih lanjut, Twitter mengakui aksi peretasan yang terjadi pada Rabu 15 Juli 2020 waktu setempat itu sebagai "insiden keamanan".
We are aware of a security incident impacting accounts on Twitter. We are investigating and taking steps to fix it. We will update everyone shortly.
— Twitter Support (@TwitterSupport) July 15, 2020
Beberapa akun yang diretas pun dengan cepat kembali di bawah kendali oleh pemiliknya masing-masing.
Sementara itu, akun yang di tweet dengan cepat langsung dihapus.
Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement