Ikuti Jejak Uni Eropa, Arab Saudi Wajibkan Ponsel dan Laptop Pakai Port USB C untuk Pengisian Daya

Menurut laporan terbaru, Arab Saudi telah menerbitkan regulasi yang mewajibkan port USB C digunakan untuk ponsel dan laptop yang beredar di negaranya.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 11 Agu 2023, 09:30 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2023, 09:30 WIB
Port USB tipe C
Port USB tipe C. Foto: Giga.de

Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi dilaporkan telah mengumumkan regulasi yang mengatur soal standarisasi port pengisian daya di perangkat elektronik. Dengan regulasi ini, seluruh perangkat mobile yang beredar di negaranya termasuk ponsel dan laptop harus menggunakan port USB-C.

Mengutip informasi dari GSM Arena, Kamis (10/8/2023), tahap pertama penerapan regulasi ini akan dimulai pada 1 Januari 2025. Regulasi ini dikeluarkan Standards, Metrology, and Quality Organization serta Communications, Space, and Technology Commission Arab Saudi.

Menurut juru bicara pemerintah, regulasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna, mengurangi biaya dan limbah elektronik, sekaligus memungkinkan tranfser data berkualitas tinggi.

Adapun tahap pertama regulasi ini akan diterapkan untuk handphone dan perangkat elektronik lain, seperti headphone, keyboard, speaker, hingga router. Sementara penerapan tahap kedua akan dimulai pada 1 April 2026 untuk laptop dan komputer portabel lainnya.

Berdasarkan regulator Arab Saudi, aturan ini bisa membuat konsumen menghemat sekitar 170 riyal atau sekitar Rp 688 miliar. Konsumen juga disebut bisa mengurangi pemakaian charger lebih dari 2,2 juta per tahunnya.

Sebelum Arab Saudi, Uni Eropa sudah lebih dulu menerbitkan aturan serupa. Regulasi yang diberi nama Common Charger itu mengatur seluruh perangkat seluler harus memakai USB C.

Rencananya, aturan tersebut akan mulai berlaku pada 28 Desember 2024. Selain ponsel, undang-undang tersebut juga berlaku untuk perangkat tablet, kamera digital, headphone, dan konsol gim genggam.

Untuk perangkat laptop, aturan ini baru akan berlaku pada April 2026. Disebutkan, aturan ini hanya untuk perangkat dengan pengisian daya kabel, sehingga perangkat pengisian daya secara nirkabel tidak diwajibkan menggunakan port USB Type C.

Mulai Terbitkan Undang-Undang Paling Lambat 28 Desember 2023

Samsung Galaxy S8
Bagian bawah bodi Samsung Galaxy S8 tertanam USB type-C, audio jack 3,5mm, dan speaker. Liputan6.com/ Iskandar

Langkah selanjutnya, negara-negara anggota Uni Eropa mulai mengadopsi dan menerbitkan undang-undang, peraturan dan ketentuan administrasi yang diperlukan untuk mematuhi aturan ini paling lambat 28 Desember 2023.

Pastinya, aturan baru di Uni Eropa ini akan memengaruhi Apple karena perusahaan masih belum mengadopsi port USB-C ke perangkat buatannya.

Walau beberapa bulan lalu perusahaan mengonfirmasi akan ikut aturan parlemen Eropa tersebut, beredar kabar juga Apple ingin menghilangkan port di lini iPhone.

Dari rumor yang beredar, perusahaan bakal menghapus seluruh port di iPhone dan bakal mengadopsi pengisian daya secara nirkabel.

Walau masih sebatas rumor, bukan hal yang tidak mungkin langkah ini diambil oleh Apple.

Toh, perusahaan sudah menggunakan fitur MagSafe untuk pengisian daya iPhone saat ini dan tidak melanggar peraturan di Uni Eropa.

Apple Bakal Hilangkan Tombol Fisik dan Port di iPhone 15

Ilustrasi iPhone (Photo by Daniel Romero on Unsplash)
Ilustrasi iPhone (Photo by Daniel Romero on Unsplash)

Di sisi lain, iPhone 15 bakal mengadopsi desain "tanpa lubang". Ini mengacu semua tombol fisik pada iPhone dihapus dan mengubahnya menjadi tombol sentuh.

Bila memang terwujud, maka Apple bakal menambahkan fitur feedback atau getar saat tombol power atau volume disentuh dan ditekan seperti tombol Home di iPhone 7 dan iPhone 8.

Terlepas dari apakah Apple bakal menghilangkan port di iPhone 15 atau tidak, keputusan ini berpotensi diikuti oleh produsen lainnya.

Salah satu contoh paling jelas adalah ketika Apple menghilangkan audio jack di iPhone 7 pada 2016.

Meski dikritik dan dicemooh, pada akhirnya sebagian besar pesaing mereka ikut meniru langkah tersebut.

Walau tombol power dan volume fisik akan dihilangkan, hal utama yang menjadi sorotan adalah tentang port pengisian daya.

Pakai Teknologi Wireless untuk Isi Baterai iPhone

Ilustrasi smartphone iPhone
Ilustrasi smartphone iPhone. (Photo by David Grandmougin on Unsplash)

Bagaimana perusahaan berbasis di Cupertino ini akan mengatasi masalah ini? Diketahui, Apple sudah memperkenalkan fitur pengisian wireless magnetik MagSafe di iPhone 12.

Pada ponsel tersebut, Apple menambahkan lingkaran magnet ke pengisian daya nirkabel dan mengubah metode pengisian nirkabel di produk iPhone.

Meskipun MagSafe dapat menjadi opsi, masih ada kekhawatiran apakah teknologi itu sudah siap menjadi satu-satunya pilihan metode pengisian baterai di iPhone 15.

Bagaimana menurut kamu? Apakah lebih baik Apple mempertahankan port atau beralih ke pengisian wireless menggunakan MagSafe.

(Dam/Tin)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya