Heboh Ayah Mirna Salihin Sebut Jessica Wong Pemilik Netflix, Ini Fakta Sebenarnya

Film dokumenter Netflix tentang kematian Mirna Salihin oleh Jessica Wongso menuai kontroversi. Ayah Mirna mengklaim bahwa Netflix dimiliki oleh orang Singapura bernama Jessica Wong. Apakah ini fakta atau hoax?

oleh Yuslianson diperbarui 10 Okt 2023, 16:49 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2023, 16:49 WIB
Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan
Ayah Wayan Mirna Salihin kini dendam kesumat kepada platform streaming yang menayangkan film dokumener Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. (Foto: Dok. YouTube Intens Investigasi)

Liputan6.com, Jakarta - Film dokumenter Netflix berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso yang mengisahkan kematian Mirna Salihin akibat racun sianida yang diberikan oleh sahabatnya, Jessica Wongso, telah menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Salah satu paling mengejutkan adalah pernyataan ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin, yang mengaku ditipu oleh Netflix dan menyebut bahwa pemilik perusahaan streaming tersebut adalah orang Singapura bernama Jessica Wong.

Apa maksud dari pernyataan ayah Mirna tersebut? Apakah benar Netflix dimiliki oleh Jessica Wong? Dan bagaimana sejarah dan perkembangan Netflix sebagai salah satu platform hiburan terbesar di dunia? Berikut ulasan lengkapnya.

Ayah Mirna Sebut Netflix Punya Jessica Wong

Dalam sebuah wawancara dengan Karni Ilyas yang ditayangkan di YouTube, Edi Darmawan Salihin mengungkapkan kekecewaannya terhadap film dokumenter Netflix yang menurutnya tidak adil dan tidak berimbang.

Ia merasa telah ditipu oleh Netflix karena tidak diberitahu, film kasus Jessica tersebut akan ditayangkan secara global dan tidak mendapat izin dari keluarga Mirna.

Edi juga menuding Netflix membela Jessica Wongso dan mengatakan perusahaan live streaming tersebut dimiliki oleh warga Singapura bernama Jessica Wong.

“Jadi Netflix itu orang Singapura yang punya, namanya Jessica Wong, yang shooting kita, director maupun sutradaranya namanya Rob Sixsmith. Saya enggak dapat apa-apa dari dia, cuman minta tolong untuk jawab, ya saya jawab," ucap Edi Darmawan Salihin.

Fakta Sebenarnya Tentang Pemilik Netflix

Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan. (Foto: Dok. YouTube Intens Investigasi)

Pernyataan ayah Mirna tersebut ternyata tidak sesuai dengan fakta sebenarnya tentang siapa pemilik Netflix.

Berdasarkan informasi diakses secara publik, Netflix didirikan oleh dua orang pebisnis asal Amerika Serikat (AS) yaitu Reed Hastings dan Marc Randolph pada 1997.

Diketahui, Netflix bermula dari usaha rental video menggunakan sistem berlangganan daring sehingga peminjaman video dapat dilakukan melalui internet.

Perusahaan identik dengan suara "dudum" ini mulai merambah internet, di mana pada tahun 2010 mereka menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan produksi film, seperti Universal Pictures, 20th Century Fox, dan Warner Bros.

Semakin populer dan berkembang, Netflix pun mulai membuka kantor cabang di berbagai negara, salah satunya Singapura. Singapura dipilih sebagai lokasi kantor pusat Netflix di wilayah Asia Pasifik atau APAC.

Namun, hal ini tidak berarti Netflix dimiliki oleh orang Singapura, apalagi bernama Jessica Wong. Saat ini, Reed Hastings masih menjabat sebagai Executive Chairman Netflix.

Kesimpulan

Vonis 20 tahun penjara terhadap Jessica Kumala Wongso dirasa ringan bagi Edi Darmawan Salihin, ayah dari Wayan Mirna Salihin. (via: Bintang.com/Nurwahyunan)

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan pernyataan ayah Mirna menyebut pemilik Netflix adalah orang Singapura bernama Jessica Wong adalah tidak terbukti.

Pemilik Netflix adalah dua orang pebisnis asal AS yaitu Reed Hastings dan Marc Randolph. Besar kemungkinan nama Jessica Wong hanya kebetulan mirip dengan nama Jessica Wongso, pelaku pembunuhan Mirna Salihin.

Film dokumenter Netflix berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso adalah sebuah karya jurnalistik yang  berdasarkan fakta-fakta yang ada di persidangan dan wawancara dengan berbagai pihak terkait dengan kasus tersebut.

Film tersebut tidak bermaksud untuk membela atau menyalahkan siapa pun, melainkan untuk memberikan informasi dan sudut pandang yang berbeda kepada penonton.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya