Liputan6.com, Jakarta Di tengah banyaknya ancaman siber yang marak mengintai saat ini, gamer pun juga harus berhati-hati dengan masalah keamanan semacam ini.
Perusahaan keamanan siber Kaspersky mengingatkan bahwa komunitas game atau gamer pun semakin mendapatkan ancaman dari para penjahat dunia maya
Baca Juga
Dalam periode 1 Juli 2022 hingga 1 Juli 2023, solusi Kaspersky mendeteksi 4.076.530 upaya untuk mengunduh 30.684 file unik yang disamarkan sebagai game populer, mod, cheat, dan perangkat lunak terkait game lainnya.
Advertisement
Insiden ini berdampak pada 192.456 pengguna di seluruh dunia. File-file ini, terutama diklasifikasikan sebagai perangkat lunak yang tidak diinginkan dan sering diberi label sebagai bukan virus: Downloader (89,70 persen), tidak berbahaya.
Namun, mereka mampu mengunduh berbagai program lain, bahkan program berbahaya, ke perangkat pengguna. Adware (5,25 persen) dan Trojan (2,39 persen) juga merupakan ancaman penting bagi para gamer desktop.
Vasily Kolesnikov, pakar keamanan siber di Kaspersky menyebut, dalam industri game yang dinamis, banyak data pribadi dan keuangan yang ada di dalamnya. Inilah yang membuat penjahat siber tertarik memanfaatkannya.
"Mereka mengeksploitasi akun game dengan mencuri aset dalam game, mata uang virtual, dan menjual akun game yang telah disusupi,seringkali dengan nilai di dunia nyata," kata Kolesnikov, mengutip siaran pers, Rabu (22/11/2023).
Ia menjelaskan, pencarian data pribadi yang tanpa henti telah menyebabkan lonjakan serangan ransomware, bahkan berdampak pada gamer profesional yang bergantung pada permainan tanpa gangguan.
"Hal ini menggarisbawahi kebutuhan penting untuk meningkatkan kesadaran keamanan siber dalam komunitas game," tegasnya.
Minecraft Target Favorit Penjahat Siber
Kaspersky mengatakan bahwa Minecraft menjadi target favorit buat para penjahat dunia maya, memicu hingga 70,29 persen dari seluruh peringatan.
Menurut perusahaan, ancaman yang menggunakan Minecraft sebagai umpan berdampak pada 130.619 pemain di seluruh dunia selama periode pelaporan.
Judul lainnya adalah Roblox, yang menjadi target favorit ke-dua, berkontribusi terhadap 20,37 persen dari seluruh peringatan yang memengaruhi 30.367 pengguna.
Lalu ada Counter-Strike: Global Offensive (4,78 persen), PUBG (2,85 persen), Hogwarts Legacy (0,60 persen), DOTA 2 (0,45 persen), dan League of Legends (0,31 persen), yang termasuk game-game terkemuka, yang menjadi sasaran ancaman penjahat dunia maya.
Sementara di ranah game mobile, juga tidak luput dari ancaman serangan siber dari para penjahat dunia maya.
Menurut Newzoo dalam laporannya di 2023, komunitas gim seluler punya lebih dari tiga miliar gamer, atau hampir 40 persen populasi dunia. Antara 1 Juli 2022 hingga 1 Juli 2023, Kaspersky mencatat ada 436.786 upaya menginfeksi perangkat seluler, yang berdampak pada 84.539 pengguna.
Â
Advertisement
Minecraft Masih Jadi Target di Ranah Mobile
Di sektor gim mobile, lagi-lagi Minecraft masih jadi target utama para penjahat siber, di mana 90,37 persen serangan terfokus pada 80.128 gamer yang menjadi korban.
Pengguna di Indonesia pun juga tidak lepas dari eksploitasi melalui Minecraft, yang mengakibatkan serangan Trojan.AndroidOS.Pootel.a, yang secara diam-diam mendaftarkan langganan seluler.
Di sisi lain, Republik Islam Iran merupakan negara dengan prevalensi tertinggi serangan ini, dengan 140.482 peringatan yang berdampak pada 54.467 pemain Minecraft.
PUBG: Battlegrounds Battle Royale jadi gim seluler kedua yang paling banyak dieksploitasi oleh para penjahat, dengan 5,09 persen dari seluruh peringatan, dengan sebagian besar insiden berasal dari pengguna di Federasi Rusia.
Sementara Roblox (3,33 persen), berada di peringkat ketiga dalam hal deteksi, tetapi kedua dalam jumlah pengguna yang terkena dampak.
Â
Kemunculan Trojan SpyNote
Kaspersky pun melihat kemunculan dari SpyNote, trojan mata-mata yang didistribusikan di antara pengguna Roblox di Android, dengan kedok mod.
Trojan ini menunjukkan berbagai kemampuan mata-mata, termasuk keylogging, perekaman layar, streaming video dari kamera ponsel,dan kemampuan menyamar sebagai aplikasi Google dan Facebook, untuk menipu pengguna agar membocorkan kata sandi mereka.
Para gamer juga harus berhati-hati dengan halaman phishing, di mana perangkat lunak berbahaya dan tidak diinginkan, seringkali disamarkan sebagai gim populer. Mereka biasanya disebarluaskan melalui situs web pihak ketiga, yang menawarkan versi bajakan dari sebuah game.
Laman yang menipu ini biasanya menampilkan jumlah unduhan yang berlebihan, sehingga berpotensi menyesatkan pengguna sehingga menimbulkan rasa aman yang keliru.
Meskipun demikian, mengeklik tombol unduh biasanya menghasilkan arsip yang mungkin berisi elemen berbahaya atau tidak terkait, sehingga menyimpang dari konten yang dijanjikan.
Advertisement