Konsumsi Layanan Seluler Selama Ramadan Diramalkan Naik Lebih dari 40 Persen

Konsumsi atas layanan seluler selama Ramadan 2024 diprediksi naik melebihi angka 40 persen dibandingkan hari biasanya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 27 Mar 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2024, 11:00 WIB
Pasca Pencabutan PPKM, Angka Pengguna Kereta Commuter Line Meningkat Drastis
Penumpang melihat ponsel di dalam kereta rel listrik (KRL) saat menunggu keberangkatan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (17/1/2023). Sementara itu, total volume pengguna pada weekend sebanyak 3.087.153 orang atau rata-rata sebanyak 617.431 orang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pola konsumsi digital umat Muslim mengalami peningkatan pada bulan Ramadan. Dalam studi terbaru Populix yang berjudul Ramadan 2024: Connectivity, Media Consumption, and Delivery Dynamic, diproyeksikan peningkatan konsumsi layanan seluler lebih dari 40 persen. 

Peningkatan konsumsi layanan seluler ini terutama untuk layanan berbasis internet. Misalnya panggilan, pengiriman pesan, hingga penggunaan data. 

Head of Research Populix Indah Tanip mengatakan, pada era serba digital, masyarakat mendapatkan kenyamanan yang ditawarkan teknologi dan internet, terutama untuk menyambung silaturahmi dan mengonsumsi konten digital di bulan Ramadan. 

"Melalui studi yang kami lakukan, pada bulan Ramadan ini, terlihat lonjakan penggunaan data internet untuk membuat panggilan, mengirim pesan, dan mengakses berbagai konten digital," kata Indah, dikutip dari keterangan Populix. 

Lebih ;anjut ia juga menyebut, dukungan teknologi digital dalam hal pengiriman barang pun melonjak, terutama bagi konsumen yang mencari kemudahan membeli hidangan menu sahur dan berbuka puasa. 

Konsumsi Layanan Digital Selama Ramadan

Berdasarkan survei, masyarakat ternyata lebih pilih layanan panggilan suara dan video ketimbang teleconference untuk berkomunikasi dan terhubung dengan orang lain. 

Kendati begitu, masyarakat merasa terganggu dengan dua tantangan konektivitas yang kerap dihadapi, yakni kualitas sinyal buruk dan kecepatan internet yang lambat. 

Hasil survei mengungkap, tiga dari empat responden mengatakan, mereka rutin mengakses konten media sosial saat Ramadan. Utamanya adalah konten medsos dan streaming YouTube. Sementara, televisi dan layanan video on-demand kurang diminati.

Adapun YouTube dan media sosial dipilih karena ragam konten yang relevan dengan penonton dan aksesnya yang mudah. Sementara, media sosial menawarkan hiburan yang menyesuaikan dengan beragam minat. 

4 Konten yang Paling Diminati Muslim

Logo YouTube
Logo YouTube (Sumber: Pixabay)

Ada empat jenis konten yang paling banyak diakses umat musim di bulan Ramadan. 

Keempat konten tersebut adalah informasi terkait jadwal ibadah selama bulan puasa, konten hiburan, resep masakan, dan program kuliner saat sahur dan berbuka. 

Sementara, 42 persen respon mengonsumsi konten tersebut sebelum jam buka puasa. Ini memperlihatkan masyarakat cenderung memakai media untuk teman menghabiskan waktu sembari menunggu maghrib alias ngabuburit. 

 

Penggunaan Instagram dan WhatsApp Melonjak

Logo Instagram (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)
Logo Instagram (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Selain mengakses konten, 81 persen responden mengungkapkan keinginan untuk berbagi aktivitas mereka selama Ramadan, utamanya saat buka puasa. 

Instagram dan WhatsApp pun jadi platform yang paling banyak dipilih untuk berbagi konten tersebut. 

Bahkan, hampir 60 persen responden akan berlangganan paket edisi Ramadan. Pasalnya mereka merasa paket internet Ramadan lebih sesuai dengan kebutuhan dan harga lebih terjangkau. 

Pakai Layanan Pengiriman Barang Saat Ramadan

GoSend Sameday di Surabaya
Layanan GoSend Sameday hadir di Surabaya, saat ini melalui aplikasi e-commerce, namun ke depannya layanan ini bakal dihadirkan melalui aplikasi Gojek. (Foto: Gojek).

Peningkatan konsumsi digital terlihat pada layanan pengiriman. Survei mengungkap, 3 dari 4 responden muslim menyebut, mereka memakai layanan pengiriman selama Ramadan, yang 42 persennya mengaku akan lebih sering memakai layanan pengiriman barang dibanding bulan-bulan lainnya. 

Adapun layanan pengiriman dimanfaatkan untuk membeli makanan dan minuman sebanyak 2-3 kali seminggu, baik untuk sahur atau berbuka puasa. 

Hal ini memperlihatkan pilihan konsumen terhadap kenyamanan dan efisiensi dalam mempersiapkan hidangan selama puasa. 

Layanan pengiriman juga dipakai untuk membeli pakaian, barang kebutuhan sehari-hari, hampers dan kartu lebaran, serta dokumen. 

Meski begitu, responden menyebut pengiriman di bulan Ramadan kerap memakan waktu lebih lama dibandingkan bulan biasa.

infografis journal
infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya