Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi perkenalkan sistem operas HyperOS berbasis Android 14 pada akhir tahun 2023. HyperOS menghadirkan tampilan antarmuka yang lebih segar dan peningkatan sistem.
Setelah memperkenalkan HyperOS, Xiaomi terus menggulirkan pembaruan tersebut ke berbagai smartphone mereka, termasuk ponsel Redmi dan Poco.
Baca Juga
Dikutip dari Gizmochina, Selasa (02/4/2024), perusahaan asal China itu akan menghadirkan update HyperOS ke beberapa smartphone dan tablet Xiaomi di Q2 2024, berikut daftarnya.
Advertisement
- Xiaomi 11 Ultra
- Xiaomi 11T Pro
- Mi 11X
- Xiaomi 11I HyperCharge
- Xiaomi 11 Lite
- Xiaomi 11i
- Mi 10
- Xiaomi Pad 5
- Redmi K50i
- Redmi 13C series
- Redmi 12
- Redmi 11 Prime 5G
- Redmi Note 11 Series
Selain membagikan daftar perangkat yang akan mendapatkan HyperOS, Xiaomi juga memberikan daftar perangkat yang telah mendapatkan pembaruan tersebut, berikut daftarnya:
- Xiaomi 13 Pro
- Xiaomi Pad 6
- Redmi 12 5G
- Redmi 12C
- Redmi 11 Prime
- Redmi Pad
- Xiaomi 12 Pro
- Redmi Note 12 5G
- Redmi Note 12 Pro 5G
- Redmi Note 12 Pro+ 5G
- Redmi Note 13 5G
- Redmi Note 13 Pro 5G
- Redmi Note 13 Pro+ 5G
Apabila perangkat kamu masuk daftar di atas namun kamu belum mendapatkan update HyperOS berbasis Android 14, kamu bisa periksa melalui aplikasi Settings>About Phone, lalu ketik ‘System updates’ untuk memeriksa dan mengunduh pembaruan jika tersedia.
Arti dan Makna HyperOS Xiaomi
Sementara itu, CEO Xiaomi Lei Jun mengungkapkan arti dan makna dari logo HyperOS, sistem operasi baru dari Xiaomi.
Melalui akun X-nya, Lei Jun mengungkapkan bahwa sistem operasi terbaru perusahaan ini punya logo dots berwarna biru, yang membentuk lingkaran, dengan bagian tengah dan sisi-sisinya hampir menyerupai gugusan bintang atau galaksi.
CEO Xiaomi itu juga menjelaskan arti di balik logo tersebut. "Ini adalah galaksi titik-titik yang berputar-putar seperti ide dan koneksi di dunia digital kita," katanya, dikutip Jumat (29/12/2023).
"Orang-orang dan perangkat dalam dot matriks mengalir dengan bebas dan terhubung dengan mulus di dunia HyperOS kita, seperti bintang di alam semesta nyata," tulis CEO Xiaomi Lei Jun.
Selain itu, Lei Jun juga mengumumkan, dengan peluncuran Xiaomi EV mereka, ekosistem Human x Car x Home mereka akan lengkap.
"Ini berarti kita akan dapat menghubungkan orang, mobil, dan rumah dengan cara yang belum pernah mungkin dilakukan sebelumnya," ujarnya.
Advertisement
Xiaomi Hapus Fitur Populer di HyperOS
Meski membawa sejumlah fitur baru, nampaknya Xiaomi mengumumkan telah menghapus salah satu fitur favorit pengguna perangkat besutan meeka yang sudah menjalankan HyperOS.
Dikutip dari Gizmochina, Rabu (13/3/2024), fitur HyperOS yang dihapus kehadirannya adalah kemampuan memutar video di latar belakang (background), meski layar dalam keadaan mati.
Menurut Xiaomi, fitur ini dihapus untuk mematuhi regulasi yang sudah ditetapkan. Ada kemungkinan salah satu perusahaan yang meminta hal ini adalah Google.
Alasannya, Google sebenarnya menawarkan kemampuan tersebut lewat YouTube Premium. Jadi, pemain yang berlangganan YouTube berbayar tetap bisa mendengarkan video, meski layar dalam keadaan mati.
HyperOS akan hadir di Mobil Pintar Xiaomi SU7
"Kami dengan bangga memperkenalka HyperOS secara global. HyperOS mengintegerasikan semua ekosistem yang berpusat pada manusia. Ini lebih dari sistem operasi karena mengkoneksikan manusia, mobil, dan rumah (Human x Car x Home)," kata William saat tampil di atas.
Sementara Director of Communications Xiaomi International, Daniel Desjarlais, menjelaskan HyperOS bisa mengoptimalkan performa masing-masing perangkat, koneksi lintas perangkat yang lebih efisien, dan neural network untuk menyediakan layanan proaktif.
"Xiaomi HyperOS bahkan sanggup memprioritaskan keamanan di seluruh perangkat dan sistem, serta mengadopsi ekosistem terbuka," Daniel menambahkan.
“Inovasi kami dirancang berdasarkan kebutuhan pengguna. ‘Human x Car x Home’ mencerminkan komitmen perusahaan untuk memberikan pengalaman terhubung yang komprehensif dan lebih baik,” sambungnya.
Dengan mengintegrasikan manusia, mobil, dan rumah, Daniel menekankan, Xiaomi ingin menciptakan interkonektivitas end-to-end dari apa yang sudah tersedia saat ini.
Advertisement