5 Cara Melawan Stres dan Rasa Cemas di Media Sosial

Untuk meminimalkan dampak negatif media sosial terhadap kesejahteraan digital, para ahli Kaspersky menyarankan beberapa tips sederhana sebagai berikut

oleh Iskandar diperbarui 13 Apr 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2024, 09:00 WIB
Contoh ilustrasi memainkan media sosial
Ternyata anak remaja rentan sekali untuk melihat konten-konten yang tidak sesuai dengan usianya. (Foto: Pexels.com/ cottonbro studio)

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial (medsos) tak dipungkiri menjadi salah satu sumber stres yang signifikan, berkontribusi terhadap meningkatnya kecemasan dan masalah terkait tekanan terhadap pengguna.

Selain fakta media sosial dapat membanjiri kita dengan terlalu banyak informasi dan membuat diri merasa ketinggalan, platform jejaring ini juga membuat penggun rentan terhadap penipu yang dapat mengeksploitasi informasi pribadi untuk mendapatkan keuntungan.

Memahami bagaimana media sosial memengaruhi kesejahteraan pengguna, sangat penting untuk mengelola stres. Penting juga untuk mempelajari cara memiliki hubungan yang lebih sehat di ruang digital.

Untuk meminimalkan dampak negatif jejaring sosial terhadap kesejahteraan digital, para ahli Kaspersky menyarankan beberapa tips sederhana sebagai berikut, dikutip Sabtu (13/4/2024).

1. Penerapan Privasi Melalui Pengaturan Akun

Mengonfigurasi pengaturan privasi akun online secara tepat merupakan langkah penting dalam menjaga informasi pribadi dan menjaga keamanan digital.

Dengan menyesuaikan siapa yang dapat melihat profil dan postingan medsos, pengguna dapat secara signifikan mengurangi risiko interaksi yang tidak diinginkan dengan orang asing yang mungkin memiliki niat buruk.

Tindakan proaktif ini memitigasi potensi ancaman seperti penguntitan, pencurian identitas, doxing, dan penipuan phishing.

Mengikuti instruksi dari layanan online Pemeriksa Privasi akan membantu pengguna mengelola pengaturan privasi di jejaring sosial paling populer.

 

2. Membatasi Koneksi Digital

Media Sosial
Ilustrasi media sosial (ilustrasi: AI)

Dengan membatasi koneksi hanya ke orang-orang yang dikenal secara pribadi, akan mengurangi kemungkinan untuk menerima konten berbahaya atau berhadapan dengan penipu.

Menghadapi konten tidak pantas, seperti adegan kekerasan atau kekejaman, dapat menimbulkan ketidaknyamanan; dengan mengendalikan lingkungan digital melalui penerimaan permintaan pertemanan secara bijaksana, pelanggan berkontribusi pada pengalaman online yang lebih positif dan aman.

Selain itu, penggunaan alat jejaring sosial untuk mengelompokkan teman memungkinkan berbagi lebih personal. Dengan mengkategorikan teman, pengguna dapat berbagi lebih banyak konten pribadi dengan kelompok dekat, sehingga memperoleh manfaat berbagi di media sosial dengan risiko lebih kecil.

 

3. Tetap Waspada

Phishing
Ilustrasi phishing.

Setiap tautan yang ditemukan di internet harus diperlakukan dengan hati-hati, meskipun tautan tersebut datang melalui pesan pribadi dari seorang teman, karena selalu ada kemungkinan akun mereka telah disusupi.

Di balik tautan yang tampaknya tidak berbahaya di media sosial, sering kali ada skema phishing yang menyamar untuk meniru situs web yang sah.

Situs penipuan ini dirancang untuk mengelabui pengguna agar mengungkapkan informasi sensitif, seperti kata sandi, rincian keuangan, dan data pribadi lainnya.

Kemiripan situs phishing ini dengan situs asli dapat dengan mudah menimbulkan kebingungan, sehingga secara signifikan meningkatkan risiko kehilangan data pribadi.

Ancaman digital ini menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan dan penerapan praktik online yang aman, seperti memverifikasi keaslian situs web sebelum memasukkan informasi apa pun dan menggunakan solusi keamanan yang komprehensif.

 

4. Perkuat Kata Sandi

Ilustrasi security, keamanan siber, kata sandi, password
Ilustrasi security, keamanan siber, kata sandi, password

Kata sandi yang lemah secara signifikan menyederhanakan tugas para penjahat siber, sehingga memudahkan mereka mendapatkan akses tidak sah ke akun media sosial.

Setelah disusupi, akun ini dapat dieksploitasi dengan berbagai cara yang berbahaya, seperti menipu orang-orang di daftar kontak Anda atau terlibat dalam blackmail dan pemerasan.

Kata sandi yang kuat dan rumit bertindak sebagai garis pertahanan pertama yang penting terhadap ancaman tersebut, membantu melindungi informasi pribadi dan identitas digital, mencegah stres dan komplikasi yang terkait dengan penanganan akun yang diretas.

Selain itu, menggunakan pengelola kata sandi yang andal tidak hanya meningkatkan keamanan online Anda tetapi juga mengurangi stres karena mengingat banyak kata sandi yang rumit, sehingga mendorong perlindungan Anda terhadap ancaman dunia maya secara maksimal.

 

5. Laporkan Aktivitas Mencurigakan

ilustrasi curhat di media sosial/pexels
ilustrasi curhat di media sosial/pexels

Platform online adalah sekutu kita dalam upaya mencapai keamanan dan ketenangan digital, apabila digunakan dengan baik.

Saat melaporkan konten yang merusak atau penindasan dunia maya, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri, namun juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat luas.

Laporan semacam ini memungkinkan perusahaan media sosial untuk mengambil tindakan yang tepat--baik untuk menghapus konten berbahaya, melarang akun berbahaya, atau menerapkan fitur keamanan baru--sehingga menciptakan ruang online yang lebih aman bagi semua orang.

Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial
Infografis Journal_Fakta Tren Istilah Healing Bagi Pengguna Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya