Liputan6.com, Jakarta - Ransomware Brain Cipher sedang ramai menjadi perbincangan, setelah malware buatan hacker ini berhasil mengunci seluruh file di Pusat Data Nasional (PDN) Sementara.
Akibat serangan ransomware ini, 210 instansi pemerintah pusat dan daerah pun terkena dampaknya. Salah satu paling parah terjadi terhadap di imigrasi.
Baca Juga
Jokowi Nonton Aksi Timnas Indonesia di GBK Bareng Cucu, Jersey Jan Ethes dan La Lembah Jadi Sorotan
Instagram Nadia Raysa Diserbu Netizen Usai Marselino Cetak 2 Gol, Padahal Status Sudah Mantan Pacar
Update 22 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Bintang Muda Armando Obet hingga Kakang Rudianto Siap Tampil Maksimal
Karena ransomware Brain Cipher ini, auto gate imigrasi di bandara dan pelabuhan pun tidak dapat berfungsi sama sekali.
Advertisement
Walau hingga kini belum diketahui secara pasti siapa hacker atau pelakunya, banyak orang tidak menyadari ada beberapa wanita juga memiliki keterampilan tak kalah hebat sebagai hacker.
Mengutip dari Tech Worm, Senin (1/7/2024), berikut adalah 5 hacker wanita di dunia yang sempat membuat dunia teknologi gempar.
1. Xiao Tian
Xiao Tian adalah salah satu pendiri kelompok hacker wanita terbesar di China yang dikenal sebagai "China Girl Security Team."
Disebutkan, kelompok hacker ini memiliki lebih dari 2.200 anggota wanita, dan mencuri perhatian berbagai organisasi dan kepolisian karena aktivitas mereka yang diklaim mampu menjebol firewall negara.
2. Ying Cracker
Satu lagi hacker asal China yang terkenal, yakni Ying Cracker. Bertindak sebagai pengajar, ia sering kali memberikan pelatihan tentang cara melindungi data dan sistem komputer dari serangan siber, termasuk ransomware.
3. Natasha Grigori
Natasha Grigori adalah pendiri AntiChildPorn.org, sebuah organisasi yang berfokus pada pemberantasan pornografi anak di internet.
Ia mengabdikan hidupnya untuk melawan eksploitasi anak-anak di internet, termasuk melindungi mereka dari serangan ransomware yang menyasar data pribadi mereka.
4. Kristina Svechinskaya
Dikenal sebagai "ratu peretas bank", Kristina adalah mahasiswa asal Rusia yang diduga menggunakan virus trojan Zeus untuk mencuri jutaan dolar dari rekening bank di seluruh dunia.
Disebutkan, Kristina memilki keterampilan dalam serangan siber termasuk pemanfaatan ransomware untuk mengunci data korban dan meminta tebusan.
5. Joanna Rutkowska
Joanna adalah peneliti keamanan Polandia yang terkena setelah diri mendemostrasikan kelemahan keamanan di sistem operasi Windows Vista.
Tampil sebagai salah satu hacker cantik di dalam daftar ini, Joanna meluncurkan layanan keamanan siber miliknya sendiri bernama Invisible Things Labs.
6. Adeanna Cooke
Adeanna Cooke, seorang mantan model Playboy, menjadi hacker setelah menemukan foto-foto dirinya digunakan tanpa izin di internet.
Ia memutuskan untuk mempelajari hacking dan berhasil mengambil alih kendali atas situs-situs tersebut, serta mempelajari cara melindungi data dari ransomware.
7. Kim Vanvaeck
Meskipun banyak hacker perempuan terkemuka di dunia dikenal karena pekerjaan mereka di sektor keamanan, Gigabyte berada di ujung lain dari spektrum tersebut. Gigabyte lahir dan besar di Belgia dengan nama asli Kim Vanvaeck.
Dia diyakini sebagai aktor utama di balik sejumlah virus kelas atas termasuk Coconut-A, Sahay-A, dan Sharp-A yang dimaksudkan bukan untuk mencuri informasi sensitif tetapi untuk menghancurkannya.
Advertisement
Hacker Klaim Bobol Data Polri
Kelompok hacker bernama Star06 (dibaca: Star Six) mengklaim telah membobol data Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Informasi ini disampaikan oleh pemilik akun Instagram @Realmrbert.
"Pak polisi Indonesia, kalian dalam bahaya. Hari ini dikeluarkan kebocoran data dari data personel hingga dokumen sensitif dari Polri," ujar @Realmrbert, dikutip Senin (1/7/2024).
 Ia menambahkan, informasi ini sudah beredar di dark web dan data Polri sudah dibocorkan. Mulai dari data personel polisi hingga dokumen rahasia.
"Secret official document polisi sudah jebol teman-teman, tinggal dibeli aja. Dan itu fresh data lagi. Data itu disebarkan oleh hacker bernama Star Six," ungkap pria yang berprofesi sebagai Penasihat Keamanan Siber ini.
@Realmrbert menuturkan, bahwa hari ini ia akan bertemu dengan tim Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
"Saya mau ketemu dengan timnya pak Presiden, dan (kebocoran data) ini keluar lagi. Harga diri negara ini sudah jadi kotoran di luar negeri sana karena semua data kepolisian kita sudah bocor," tukas @Realmrbert dengan rasa kecewa.
"Kalian bisa lihat informasi ini di SOCRadar. Jadi bukan saya yang ngomong ya, tapi SOCRadar," ia memungkaskan.Â
Pernyataan Hacker
Kelompok hacker Star Six mengungumkan di dark web bahwa mereka telah membobol data Polri. Informasi ini disebar oleh platform pelacakan keamanan siber SOCRadar.
"Kami benar-benar telah berhasil membobol Polri. Ada kerentanan dan kami mengambil data sensitif dari sistem Polri," klaim hacker tersebut.
Mereka menyebut telah mencuri sejumlah data sensitif Polri, seperti data personel hingga dokumen resmi rahasia polisi.
Hingga berita ini naik, belum ada konfirmasi dari pihak Polri. Tim News Liputan6.com terus menghubungi Polri untuk meminta penjelasan terkait kebocoran data ini.
Advertisement