Hingga kini pembuat aplikasi di smartphone kerap didominasi oleh laki-laki. Namun bukan berarti perempuan tidak memiliki ketertarikan serupa, bahkan lebih dari sekedar misi emansipasi.
Kehadiran Oktariani Nurul Pratiwi sebagai pengembang aplikasi mungkin salah satunya. Nurul, mahasiswi Strata 3 bidang Teknologi Informasi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan beasiswa dari BlackBerry Innovation Center tengah terlibat dalam pengembangan aplikasi untuk platform BlackBerry.
Bersama dengan penerima beasiswa lainnya di Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) yang merupakan kejasama ITB dengan BlackBerry, Nurul mengembangkan aplikasi dengan tema smart society. Tema ini bertujuan untuk menciptakan aplikasi dengan mengandalkan mobile computing untuk sistem transportasi, sistem kesehatan, sistem hunian dan sistem pendidikan yang lebih baik.
Mengaku terinspirasi dari kehidupan sehari-hari dan interaksinya dengan orang-orang di jalan, perempuan berusia 26 tahun ini berupaya mengembangkan aplikasi untuk mempermudah interaksi dan sharing materi antara guru dan murid. Sementara untuk sistem kesehatan Nurul menyebut ingin mengembangkan aplikasi yang bisa digunakan oleh ibu untuk melihat perkembangan anak salah satunya jadwal pemberian vaksin.
Pilot project yang tengah dikembangkan oleh tim yang beranggotakan 12 mahasiswa Strata 2 dan 4 orang mahasiswa Strata 3 ini juga bekerjasama dengan pemerintah Bandung. Selain bisa diimplementasikan di Bandung, project serupa diharapkan juga bisa dikembangkan di daerah lain di Indonesia.
Sebagai satu-satunya perempuan di tim pembuat aplikasi, Nurul mengakui jika hingga saat ini masih jarang menemukan developer perempuan. Selain fokus dengan proyek mengembangkan smart learning sebagai salah satu dari pilot project smart society, Nurul juga tengah disibukkan dengan aktivitas akademisnya sebagai mahasiswa, pengajar dan peneliti di bidang TI.
Nurul berkonsentrasi di bidang pengembangan aplikasi Smart Learning yang juga ditujukan untuk memaksimalkan kinerja guru Bimbingan dan Konseling, tenaga administrasi, dan manajemen sekolah. Dalam mengimplementasikan project yang satu ini ITB akan menguji coba di beberapa kampus di Bandung dengan menggandeng Kemkominfo dan Bappeda.
Hobi Nge-blog
Selain mengembangkan aplikasi, perempuan berkerudung ini juga senang membagikan dan menuliskan banyak hal di blog pribadinya. Melalui blog pribadinya juga ia memberikan tips dan trik singkat mengembangkan aplikasi.
Meskipun mengenyam pendidikan yang relatif tinggi kepada Liputan6.com, Nurul mengaku memiliki mimpi sebagai seorang wiraswasta yang bisa mengembangkan aplikasi secara mandiri. "Selain bisa tetap berkarya mengembangkan aplikasi saya nanti tetap bisa mengurus keluarga di rumah," tandasnya.
Hingga kini Nurul juga mengaku masih fokus mengembangkan aplikasi untuk sistem operasi besutan perusahaan asal Waterloo, Kanada dan belum berniat mengembangkan aplikasi untuk platform lain seperti Android, WP8 atau iOS sekalipun. (vin)