Analis: `GTA V` Bakal Raup Rp 1 Triliun Dalam Satu Bulan

`Grand Theft Auto V` resmi dirilis hari ini. Video game bermuatan kekerasan dan pornografi ini diprediksi akan laku keras.

oleh Adhi Maulana diperbarui 17 Sep 2013, 15:15 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2013, 15:15 WIB
gta-130820b.jpg
Sekuel terbaru video game Grand Theft Auto V (GTA V) resmi dirilis hari ini, Selasa (17/9/2013), waktu Amerika Serikat. Sebagai salah satu judul video game yang paling ditunggu tahun ini, GTA V diprediksi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar bagi Rockstar Games selaku pembesutnya.

Pendapat ini diungkapkan oleh Colin Sebastian, analis ternama dari lembaga riset Robert W. Baird & Co. Tak tangung-tanggung, ia memperkirakan video game bermuatan kekerasan dan pornografi ini akan laku keras dan dapat mencetak angka penjualan sebesar US$ 1 miliar atau sekitar lebih dari Rp 1 triliun hanya dalam waktu satu bulan.

Menurut yang dilansir laman IGN, Rabu (17/9/2013), pada awal perilisannya saja pihak Rockstar Games dan Take Two telah mengirimkan sekitar 25 juta unit keping CD video game GTA V ke seluruh dunia. Angka ini bakal terus bertambah dengan cepat. Sebastien memprediksikan 20 miliar keping CD GTA V bakal laku dipasaran dan akan menghasilkan pendapatan kotor sekitar US$ 1 milyar di bulan pertama.

Lebih lanjut ia menerangkan, keputusan Rockstar Games untuk menghadirkan GTA V di platform konsol game current-gen (Xbox 360 dan PlayStation 3) adalah kunci keberhasilan mereka. Menurut data yang dimiliki Robert W. Baird & Co, sekitar 70 persen gamer aktif di dunia memiliki Xbox 360 ataupun PlayStation 3. Ini adalah pasar yang sangat potensial bagi studi dan pengembang game asal New York tersebut.

Seperti yang telah diwartakan sebelumnya, Rockstar Games memang tak main-main dalam menggarap sekuel terbaru video game brutal GTA V. Video game ini hadir sebagai seri pertama dari keseluruhan seri Grand Theft Auto yang telah mengusung mode bermain multiplayer. Bahkan, GTA V juga telah secara resmi menyandang gelar sebagai judul video game dengan biaya pembuatan termahal di dunia untuk saat ini. (dhi/gal)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya