Inilah Kisah di Balik Lahirnya Logo Android

Logo Android yang kini telah terkenal ternyata terinspirasi dari tanda yang ditemui pada pintu toilet umum.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 16 Okt 2013, 07:37 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2013, 07:37 WIB
androiid-131014b.jpg

Sebagai sistem operasi unggulan, nama besar Android sudah melekat erat dengan perusahaan teknologi raksasa Google. Sistem operasi yang kini telah memasuki versi ke sepuluh ini ternyata terinspirasi dari sebuah hal sederhana.

Logo Android yang kini telah terkenal ternyata terinspirasi dari tanda yang ditemui pada pintu toilet umum. Adalah Irina Blok, sosok yang memiliki ide awal di balik pembuatan logo sistem operasi berlogo 'robot hijau' itu.

Sekitar tiga tahun lalu, Irina dan tim desainer Google diminta untuk menciptakan logo untuk platform perangkat lunak untuk penggunaan mobile dan mengandung unsur robot. Irina pun mulai mempelajari sejumlah karakter dari film dan mainan ber-genre sci-fi dan segala hal yang berhubungan dengan luar angkasa.

Sayangnya upaya tersebut tidak juga memberikannya inspirasi. Hingga akhirnya ia pun mengaku jika simbol toilet pria dan wanita yang kerap ditemui saat hendak memasuki kamar kecil justru menginspirasinya menciptakan logo robot hijau.

Ia pun mulai bermain dengan gambar perumpamaan pria dan wanita dengan menambahkan sebuah antena di bagian atas kepala. Tim desainer lainnya kemudian memutuskan untuk memungkinkan penggunanya bisa mendandani sang 'robot hijau' sesuai selera masing-masing, layaknya sistem operasi Android yang bersifat open source.

Kemungkinan pengguna untuk mengkostumisasi logo Android secara tidak langsung juga memudahkan pengguna mengingat robot hijau sebagai sebuah sistem operasi perangkat pintar. Sejak saat itu logo Android pun kerap dimodifikasi dengan beragam kostum, warna dan aksesoris lainnya - termasuk dimodifikasi menjadi robot cokelat besar untuk versi teranyar KitKat.

Sekedar mengingatkan, berikut logo yang berhasil menginspirasi Irina hingga kemudian melahirkan logo Android.




Sederhana dan Abadi

Dalam sesi wawancara dengan New Tork Times, Irina menyebut kunci utama dalam membuat logo yang dapat dikenang terletak pada kesederhanan dan sifatnya yang abadi. Dua hal tersebut merupakan yang paling sulit untuk dicapai.

Saat mengajak putrinya yang berusia 6 tahun menonton film Alice in Wonderland, saat itulah pertama kalinya Irina melihat hasil karyanya di hadapan orang banyak. Sontak sang putri yang melihat logo Android muncul di layar pun berteriak, "Ibu saya yang membuat itu!".

Tak pelak pasangan anak dan ibu ini pun menjadi pusat perhatian para pengunjung bioskop. Semua orang langsung menatap Irina dan sang putri. Meski mengaku malu dengan kejadian tersebut, namun ia merasa senang karena sejak kejadian tersebut karyanya hingga kini telah dikenal luas oleh banyak orang di seluruh dunia. (vin/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya