Panel LCD `Terbuat` Dari Ekstrak Kolesterol Wortel

Kristal cair yang ada di susunan panel LCD pertama kali ditemukan pada kolesterol yang diekstrak dari wortel oleh ahli botani dan kimia.

oleh Iskandar diperbarui 15 Jan 2014, 18:15 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2014, 18:15 WIB
tv-lcd-140115c.jpg
Kehadiran televisi (TV) Liquid Crystal Display (LCD) pada tahun 2007 berhasil menarik perhatian konsumen dan mengalahkan dominasi pasar TV plasma. Bahkan dari 200 juta TV yang akan dikirim secara global di tahun 2008, TV LCD berhasil terjual hingga 99 juta unit.  

Selain televisi, panel LCD juga umum digunakan pada berbagai perangkat digital, seperti jam digital, kalkulator, dan monitor komputer. Secara teknis LCD adalah layar yang terdiri dari kristal cair yang diaktifkan oleh arus listrik. Pada panel LCD berwarna, seperti monitor atau televisi terdapat banyak titik cahaya atau piksel yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya.



Meskipun disebut sebagai titik cahaya, kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya yang ada di dalam sebuah perangkat LCD adalah berupa lampu neon berwarna putih yang berada di bagian belakang susunan kristal cair.


Kristal Cair Ditemukan Sejak 1888
Mengutip laman Inventors, Rabu (15/1/2014), kristal cair pertama kali ditemukan pada kolesterol yang diekstrak dari wortel oleh ahli botani dan kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer pada tahun 1888.

Pada tahun 1962, seorang peneliti dari perusahaan elektronik Radio Corporate of America (RCA) bernama Richard Williams berhasil menemukan garis pola dalam lapisan tipis bahan kristal cair dengan penerapan tegangan listrik.



Kemudian efek di dalam kristal cair tersebut dikenal sebagai Williams domains. Lalu menurut data dari Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) antara tahun 1964 hingga 1968, sebuah tim peneliti asal New Jersey, Amerika Serikat berhasil merancang metode untuk mengontrol elektronik dari cahaya yang dipantulkan dari kristal cair tersebut.

Penelitian yang dipimpin oleh engineer asal Amerika George Heilmeier tersebut menjadi cikal bakal LCD yang banyak dijual di pasaran saat ini. Namun, LCD besutan Heilmeier belum dapat bekerja dengan baik dan masih boros daya.


LED Dikembangkan Sejak Tahun 1977
LCD Heilmeier selanjutnya digantikan dengan teknologi terbaru yaitu menggunakan efek medan nematik terbalik dari kristal cair yang ditemukan oleh James Fergason pada tahun 1969. Kala itu Fergason memegang beberapa paten dasar layar kristal cair yang diajukan pada awal tahun 1970, termasuk nomor paten 3.731.986 untuk `Display Devices Utilizing Liquid Crystal Light Modulation`.

Lalu pada tahun 1972, perusahaan milik Fergason yaitu International Liquid Crystal Perusahaan (ILIXCO) memproduksi layar LCD modern pertama yang layak untuk ditonton. Setelah LCD munculah panel Light-Emitting Diode (LED) yang dikembangkan oleh J. P. Mitchell pada tahun 1977.



Namun perkembangan televisi LED masih lamban karena penerapan teknologi yang masih terbatas. Baru pada tahun 1995, layar LED terbesar di dunia dengan panjang 500 meter dan lebar 30 meter dipamerkan di ajang Fremont Street Experience di Las Vegas, Amerika Serikat.


Perbedaan Antara LCD dan LED
Panel LED didesain sedemikian rupa agar bisa mengeluarkan cahaya yang lebih efisien dan seimbang. Maka dari itu tampilan gambar di layar TV LED lebih bagus dan jernih dari TV LCD serta memiliki keseimbangan dan saturasi warna layar yang lebih mendalam.

Perbedaan dari LED dan LCD hanyalah terletak pada sumber cahaya latar (backlight). Sumber cahaya latar LCD adalah lampu neon sedangkan sumber cahaya latar LED adalah Light Emitting Diode. Jadi nama TV LED sendiri berasal dari Light Emitting Diode.



Selain itu konsumsi listriknya lebih rendah sekitar 20-30% dibandingkan TV LCD, namun harga TV LED lebih mahal sekitar 1,5 kali lipat dari TV LCD. Meskipun demikian, perlahan-lahan TV LED disambut baik oleh pasar. Untuk pertama kalinya di Indonesia, penjualan TV LED mampu mengalahkan TV LCD.

Laporan lembaga riset GfK pada kuartal kedua tahun 2012 mencatat, penjualan TV LED di Indonesia pada Juni 2012 mencapai 47%, melampui TV LCD yang memiliki pangsa pasar 44%. Bahkan di tahun ini permintaan TV LED berukuran 32 inci diperkirakan akan mencapai 21,5 juta unit dengan porsi 41% dari market TV layar datar yaitu sebesar 5,2 juta unit. (isk)


Baca juga:
TV Plasma Hadir di Tahun 1960an dan Akan Mati Tahun Ini?
Televisi Lahir Dari Kepingan Logam `Teleskop Elektrik`
Televisi Berwarna Lahir Dari `Kelamnya` Perang Dunia II

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya