Presiden Xi Jinping: Asia Pasifik Tidak Bisa Makmur Tanpa China

Absennya Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama dari ajang KTT APEC 2013 memunculkan Presiden China Xi Jinping sebagai rising star.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 08 Okt 2013, 06:47 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2013, 06:47 WIB
xi-jinping-131007d.jpg
Absennya Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama dari ajang KTT APEC 2013 memunculkan Presiden China Xi Jinping sebagai rising star di panggung internasional tersebut.

Bahkan secara lugas, Jinping meyakinkan kepada sekitar 1.200 CEO dunia dan Kepala Negara lain jika China merupakan penopang ekonomi kawasan Asia Pasifik.

"Asia Pasifik tidak bisa makmur tanpa China karena China mendorong stabilitas ekonomi yang menguntungkan kawasan Asia Pasifik," ujar dia di Nusa Dua, Bali, seperti ditulis Selasa (8/10/2013).

Untuk itu, dia mengaku, pihaknya berupaya keras supaya tidak melakukan kesalahan besar yang dapat mengancam perekonomian Cina. Sebab apabila sudah merosot, maka akan sulit kembali untuk memulihkan ekonomi China.

"Kami harus cukup lugas dan merencanakan aksi-aksi yang akan kami lakukan karena kami negara besar yang berkomitmen untuk membantu perekonomian internasional," jelasnya.  

China, lanjut Jinping, membuka diri untuk menjalin kerjasama dengan negara lain mengingat negara ini merupakan salah satu eksportir terbesar di kawasan Asia Tenggara.

"Pada tahun lalu, kontribusi ekspor China di Asia Pasifik mencapai 20% dengan total nilai investasi asing mencapai US$ 1,3 triliun. Kami juga sudah menandatangani perjanjian kerjasama sebanyak 12 perjanjian dan tinggal 6 perjanjian lagi yang belum selesai," sambung dia.

Dia menambahkan, anggota APEC akan mengimpor barang ke China senilai US$ 10 triliun. Sedangkan China akan berinvestasi di luar negeri mencapai sekitar US$ 5 miliar dan perkiraan turis keluar sebanyak 400 juta orang.

"Ekonomi Asia Pasifik mempunyai momentum bertumbuh meski kondisi ekonomi dunia belum menunjukkan pertumbuhan cepat sehingga membuat emerging market melambat," terang Jinping. (Fik/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya