Mundur dari Asian Games 2018, Inasgoc Belum Tentukan Nasib Filipina

Filipina batal bermain di Asian Games 2018 akibat 10 pemain terkena sanksi.

oleh Thomas diperbarui 03 Agu 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2018, 16:00 WIB
Inasgoc, Asian Games 2018
Ketua Inasgoc, Erick Thohir saat konferensi pers terkait kegiatan torch relay atau kirab obor Asian Games 2018. (Humas Inasgoc)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc), Erick Thohir, menyatakan akan menunggu selama 48 jam sebelum memutuskan nasib Filipina pada cabang olahraga (cabor) bola basket putra Asian Games 2018. Sebelumnya, Timnas Bola Basket Filipina telah menarik diri dari keikutsertaan di Asian Games 2018

Untuk persoalan ini, Erick telah meminta rekomendasi dari Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA). 

"Nah, ini kita sedang meminta rekomendasi dari OCA dan FIBA. Tapi belum dijawab. Katanya, menunggu selama 24 jam," ujar Erick di Jakarta.

Sebelumnya, Federasi Bola Basket Filipina (SBP) mengumumkan keputusan untuk mundur dari cabor bola basket Asian Games 2018 menyusul insiden perkelahian yang terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019 Zona Asia menghadapi Australia.

Buntut kericuhan itu, Komisi Disiplin (Komdis) FIBA menjatuhkan hukuman terhadap 10 pemain Filipina, termasuk untuk asisten pelatih Joseph Uichico dan pelatih kepala Vincent Reyes.

 

 

Filipina Meminta Maaf

Inasgoc Luncurkan Album Asian Games 2018
Ketua Umum Inasgoc, Erick Thohir saat jumpa pers peluncuran album Asian Games 2018 di Stadion Akuatik, Jakarta, Jumat (13/7). Terdapat 13 judul lagu yang terkumpul dalam album Asian Games 2018. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dalam pernyataan resminya, SBP meminta maaf kepada Inasgoc karena memilih untuk mundur dari cabor bola basket putra Asian games 2018.

"SPB tetap menjaga komitmen untuk pengembangan bola basket Filipina yang berkesinambungan dan meraih hasil terbaik bagi tim kami di panggung global. Kami berterima kasih kepada Rain or Shine, khusunya pemilik mereka Terry Que dan Raymond Yo, pelatih NLEX Yeng Gulao dan pelatih Rain or Shine Caloy Garcia, atas kesediaan mereka mewakili negara kami di Asian Games mendatang," tulis pernyataan resmi SBP disadur dari Antara.

"Kendati demikian, untuk memberikan kesempatan tim nasional dan organisasi kami melakukan reorganisasi, mempersiapkan proses banding atas putusan Komisi Disiplin FIBA baru-baru ini dan membidik kesuksesan berkelanjutan di turnamen-turnamen mendatang, termasuk laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia FIBA dan Piala Dunia FIBA 2023. Kami telah mencapai keputusan, dengan berbagai pertimbangan dan konsultasi dengan komunitas bola basket, bahwa waktu dan kesempatan yang ada tidak optimal untuk berpartisipasi di Asian Games 2018."

"Kami memohon maaf kepada panitia Asian Games dan penggemar timnas Filipina serta masyarakat basket Asia atas pengunduran diri ini. SBP bertekad untuk meningkatkan sistem dan mempersiapkan berbagai program yang akan memastikan penampilan terhormat tim kami di dunia internasional, sesuatu yang akan bisa dibanggakan masyarakat negara kami."

Grup B

Ketua INASGOC Erick Thohir (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)
Ketua INASGOC Erick Thohir (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)

Pada pengundian bola basket putra, Filipina tergabung di Grup B bersama Iran, Suriah, dan Uni Emirat Arab (UEA). Sementara itu, Indonesia berada di Grup A dengan Korea Selatan, Mongolia, dan Thailand.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya