Asian Games 2018: Triyatno Gagal Dapat Emas, Pelatih Mengaku Bersalah

Triyatno hanya menempati posisi empat di Asian Games 2018.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 23 Agu 2018, 09:40 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2018, 09:40 WIB
Lifter Kalimantan Timur Triyatno
Lifter Kalimantan Timur, Triyatno (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta Triyatno gagal menciptakan kejutan pada cabang olahraga angkat berat kelas 69 kg putra Asian Games 2018. Padahal, Triyatno sempat memiliki peluang untuk meraih emas pada ajang yang dihelat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (22/8/2018) itu.

Di Asian Games 2018, Triyatno memang bukan lifter Indonesia yang ditargetkan meraih emas. Dua lifter yang mengemban tugas untuk meraih emas adalah Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni. Namun, penampilan total Triyatno sempat membuatnya nyaris membawa pulang emas. 

Sayang, ada kesalahan miskomunikasi antara dirinya dengan pelatih. Hal itu pula yang membuatnya tak muncul pada angkatan pertama clean and jerk. Padahal, jika miskomunikasi itu tak terjadi, peluang untuk meraih medali emas sangat terbuka.

Pelatih angkat besi, Dirja Wiharja menuturkan kejadian yang bisa dibilang miskomunikasi dengan Triyatno. Menurutnya, ada momen di mana ia sedang pergi ke belakang saat Triyatno meminta untuk menambah beban di angkatan pertama clean and jerk.

"Komunikasi kurang, jadi kami tidak mau atlet tergesa-gesa. Kami putuskan melewatkan (angkatan pertama) dan fokus pada angkatan kedua untuk meraih medali. Tadi jarak (antara pelatih dan atlet) terlalu jauh. Kebetulan saya sempat keluar sebentar, ke belakang," ujar Dirja.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

30 Detik

Triyatno
Lifter Indonesia, Triyatno (Istimewa)

Ya, miskomunikasi itu terjadi di angkatan clean and jerk. Seharusnya, Triyato mengawali angkatan clean and jerk dengan bobot 180 kg. Namun, angkatan pertamanya justru menempatkan angka 175 kg. Padahal, Triyatno sudah meminta pelatih untuk menambah angkatan pertama.

Saat ingin mengubahnya, waktu yang tersisa tinggal 30 detik. Dirja tak mau Triyatno tergesa-gesa mengambil angkatan pertama hingga akhirnya memutuskan untuk tidak muncul.

329 Kg

"Sebenarnya tidak ada yang salah, kami memberikan kenyamanan di angkatan kedua. Angkatan pertama 175 yang maksudnya itu untuk dapat poin. Syukurnya, angkatan kedua berhasil. Ini buat pengalaman, itu saja sih. Kurang beruntung saja, harusnya minimal medali. Tadi sudah berusaha," Dirja menegaskan.

Dalam penghitungan akhir, total angkatan 329 milik Triyatno hanya menempati posisi keempat di klasemen akhir kelas 69 kg Asian Games 2018. Ia kalah dari lifter Korea Utara, Kang Chol O (336 kg), lifter Uzbekistan, Doston Yokubov (331 kg), dan lifter Kirgistan, Izzat Artykov (330).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya