Pelaku Industri Mebel RI Genjot Ekspor demi Salip Vietnam

Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia terus berjuang menggenjot ekspor produk mebel dan furnitur ke luar negeri senilai US$ 5 miliar.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 14 Mar 2014, 12:23 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2014, 12:23 WIB
Mebel
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) terus berjuang menggenjot ekspor produk mebel ke luar negeri dengan nilai US$ 5 miliar dalam empat tahun mendatang. Hal ini dilakukan demi ambisi menyalip Vietnam dan mengatasi ketertinggalan dari China.

Ketua Umum AMKRI, Soetono mengungkapkan, nilai ekspor Indonesia untuk produk mebel saat ini baru US$ 2,5 miliar atau mengalami peningkatan dari sebelumnya yang berada di sekitar lebih dari US$ 1 miliar.

"Sedangkan ekspor mebel dan furnitur dari China senilai US$ 40 miliar dan Vietnam sebesar US$ 4 miliar. Porsi terbesar itu diambil dari total ekspor mebel dan furnitur dunia yang menembus US$ 124 miliar," terang dia kepada wartawan di acara Indonesia International Furniture Expo 2014 di JIExpo Kemayoran, Jumat (14/3/2014).

Dia menambahkan, pihaknya akan berupaya meningkatkan nilai ekspor mebel supaya bisa menyalip posisi Vietnam dan berharap bisa menyamai China. Pasalnya, Soetono bilang, China dan Vietnam sangat kekurangan pasokan bahan baku log kayu, namun bisa menjadi pengekspor terbesar.

"Inilah bodohnya kita, mereka tidak punya bahan baku saja bisa, sedangkan kita yang punya kayu berlimpah masa tidak bisa. Makanya kami mau kebut supaya bisa salip Vietnam dengan target nilai ekspor US$ 5 miliar di tahun keempat," papar dia.

Salah satu upayanya, tambah dia, menggelar pameran mebel pertama dan terbesar di ASEAN karena diikuti oleh 500 eshibitor dan menempati area pameran seluas 40 ribu meter persegi.

"Target kami bisa meraup nilai transaksi US$ 300 juta. Memang belum penutupan, tapi kami yakin bisa mencapai target itu," harapnya.

Selain itu, Soetono mendesak pemerintah supaya bisa mendukung target AMKRI dan pengusaha mebel lokal dengan regulasi dan kemudahan berbisnis.

"Kami minta supaya tak ada lagi hambatan dari pemerintah, jadi pengusaha minta diberikan jalan tol untuk melakukan bisnis di bidang ini. Sebelumnya kami juga mengapresiasi langkah Pak Gita Wirjawan yang mewajibkan seluruh Dubes RI di setiap negara untuk menggunakan mebel dan furnitur berbasis rotan di KBRI," ujar Soetono.

 

Sementara itu, Pengusaha mebel bermerek Olympic, AU Bintoro mengatakan, pihaknya menyambut baik pameran ini sebagai terobosan yang luar biasa.

"Pemain lokal tidak perlu lagi pameran di Malaysia, China dan Singapura, jadi buka eksibisi di sini saja. Bahkan pemain asing sudah mulai masuk dan itu membuat kompetisi semakin sengit," cetus dia.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya