Mimpi Wamen ESDM, Setiap 60 Km Berdiri Satu SPBG

Pemerintah akan terus mendorong pembangunan infrastruktur BBG tidak hanya di pusat kota saja, tetapi juga di daerah-daerah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Mar 2014, 16:35 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2014, 16:35 WIB
SPBG
(Foto:Antara)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo bermimpi nantinya setiap 60 kilo meter (km), Indonesia memiliki satu Stasiun Bahan Bakar Gas (SPBG). Ini sebagai upaya mendorong program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) 

Susilo mengatakan, pemerintah akan terus mendorong pembangunan infrastruktur BBG tidak hanya di pusat kota saja, tetapi juga di daerah-daerah. Pembangunan terutama di jalur pantai utara Jawa yang arus lalu lintasnya padat.

"Saya mimpi sepanjang Pantura Jawa Sepanjang Selatan tiap 60 KM ada SPBG," kata Susilo, dalam forum bisinis CNG, di Kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Dengan penyebaran fasilitas BBG tersebut, menurutnya dapat menguntungkan kedua belah pihak yaitu pengusaha SPBG dan pemerintah yang bisa mengurangi impor BBM.

"Sehingga subsidi BBM di adjust, harga jual gas juga di adjust, Hiswana untung, pemerintah untung mengurangi impor BBM yang besar dari ini serius, dua rius tiga rius," tuturnya.

Susilo mengungkapkan, untuk membangun SPBG mengalami kebdala pembebasan lahan dan perizinan, karena itu jika pembangunan SPBG terintegrasi dengan SPBU bisa mempercepat pembangunan SPBG.

"Swasta bisa cepat bangun SPBG Kendala yang dihadapi dalam pembangunan fasilitas, biasanya nomor satu tanah, kedua perizinan. Kalau SPBU yang punya tanah lebih bisa ditambah SPBG paling tidak kendala pembebasan lahan tidak ada lagi," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya