6 BUMN Keroyokan Garap Tol Listrik 1.000 Km di Sumatera

Pembangunan transmisi listrik sepanjang 1.000 km itu akan membentang dari Palembang ke Medan.

oleh Septian Deny diperbarui 02 Apr 2014, 13:03 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2014, 13:03 WIB
titik-pemadaman-listrik-sumedang-130401b

Liputan6.com, Jakarta Guna mengatasi krisis listrik di Pulau Sumatera, Menteri BUMN Dahlan Iskan terus mendorong pembangunan transmisi listrik atau yang disebut tol listrik mulai dari selatan hingga utara Sumatera.

"Hasil studi sudah dipresentasikan bahwa sangat mungkin dibangun tol listrik untuk mengatasi kebutuhan listrikyang terus meningkat di Sumatera," ujarnya usai Rapim di Kantor BRI, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2014).

Dia mengatakan, proyek akan terus didorong karena pembangunan transmisi listrik yang sebelumnya direncanakan dibangun di sepanjang sisi barat pulau tersebut pada 15 tahun lalu belum juga terlaksana hingga saat ini.

"Yang di sepanjang pantai barat itu tidak ada kepastian kapan akan selesai. Karena terlalu banyak lewat hutan lindung, selain itu tolnya cuma 2 jalur padahal kebutuhannya 4 jalur. Jadi yang itu cuma  275 kilovolt (kV), sedang yang baru nanti 500 kV," lanjutnya.

Menurut Dahlan, rencana pembangunan transmisi yang baru ini akan dipindahkan ke sisi timur Sumatera. Hal ini melihat perkembangan ekonomi Sumatera yang saat ini lebih mengarah di sepanjang sisi timur pulau tersebut.

"Waktu itu tidak dikira ekonomi Sumatera akan meningkat pesat. Sudah gitu, itu perkembangan ekonominya ternyata lebih besar di wilayah timur tapi rencana transmisi  yang lama itu di barat. Ekonomi pindah seperti di Riau dan Jambi," katanya.

Rencana pembangunan transmisi baru ini akan dibagi menjadi 12 paket dan dikerjakan oleh enam perusahaan BUMN seperti paket 12 dibangun oleh PLN, paket 1 dan 2 oleh PT Wijaya Karya, paket 3 dan 10 oleh PT Pembangunan Perumahan, paket 4 oleh PT Hutama Karya, paket 7, 8 dan 9 oleh PT Waskita Karya, serta paket 6 dan 11 oleh PT Adhi Karya. Sedang paket 5 akan dikerjakan antara Hutama Karya atau Adhi Karya.

"Panjang totalnya 1.000 kilometer (km), itu mulai dari Palembang sampai Medan. Yang paling pendek itu 80 km, yang paling panjang 150 km" tuturnya.

Investasi pembangunan proyek transmisi ini diperkirakan mencapai Rp 10 triliun, di mana dananya berasal dari perbankan BUMN sebesar 70% dan 30% oleh masing-masing perusahaan.

Selain itu, untuk proses pembangunan akan dibentuk anak usaha baru yang merupakan kerjasama dari perusahaan BUMN yang telah ditunjuk untuk mengerjakan masing-masing paket dengan pemerintah provinsi diwilayah masing-masing.

"Tanggal 7 April ini kita akan kumpul di Medan, saya akan undang gubernur dan bupati semuanya untuk saya jelaskan proyek ini," jelasnya.

Dahlan yakin proyek ini akan berjalan dengan baik karena ada dukungan dari banyak BUMN. Selain itu, proyek transmisi tersebut dinilai akan banyak membawa keuntungan bagi perusahaan BUMN dan juga manfaatk bagi masyatakat.

"Jangka waktu pembangunan 2 tahun, dan pembelinya nanti PLN. Ini akan berjalan karena menjadi aksi korporasi, keuntungan perusahaan besar, keuntungan buat negara juga besar," tandasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya