Dahlan Rayu Pencipta Mobil Listrik Tak Kabur ke Jepang

Menteri BUMN Dahlan Iskan menyayangkan perancang mobli listrik pertama Tuxucy yang mulai berpikir ulang untuk bertahan di Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Apr 2014, 18:50 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2014, 18:50 WIB
Dahlan Outsourching - Liputan6 Petang
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyayangkan perancang mobil listrik pertama Tuxucy, Ricky Elson yang mulai berpikir ulang untuk bertahan di Indonesia.

Ricky dalam belakangan ini mulai ditawari oleh perusahaan asal Jepang, tempat dulu dirinya kerja sebelum di Indonesia untuk kembali ke Jepang dan mengembangkan ilmunya di sana.

"Sayang ya, banyak orang menyampaikan bagaimana agar ahli Indonesia yang di luar negeri itu bisa kembali, tapi di sini juga begini (kurang dihargai)," jelas Dahlan saat berbincang di rumahnya di Perumahan Sakura Regency, Surabaya, Rabu (9/4/2014).

Dahlan menjelaskan, perjuangannya membujuk dan merayu Ricky untuk kembali ke Indonesia demi mengembangkan mobil listrik ini tidak mudah. Ketika dengan dasar nasionalisme saja, Ricky dikatakan Dahlan masih enggan kembali ke Indonesia mengingat gaji di Indonesia lebih kecil ketimbang dirinya kerja di Jepang.

Namun berkat usaha kerasnya, Dahlan berhasil membujuk Ricky ke Indonesia dengan mengorbankan seluruh gaji Dahlan sebagai Menteri BUMN seluruhnya diserahkan ke Ricky.

"Sudah hampir dua tahun ini saya serahkan semua ke Ricky, itupun masih tinggi gaji dia saat di Jepang walaupun tidak terlalu jauh," jelas Dahlan.

Ketidakpastian keputusan pemerintah mengenai rencana pengembangan mobil listrik ini membuat Ricky berencana kembali ke Jepang dan telah mendapatkan tawaran dari tempat ia bekerja dahulunya.

Mendengar hal itu, Dahlan secara pribadi meminta maaf kepada Ricky karena perjuangannya untuk mengembangkan mobil listrik tak kunjung menemui titik terang.

"Tapi betul, dalam negeri tidak ada sambutan memadahi, boleh dikatakan tidak ada kepastian, sehingga saya minta maaf ke Ricky. Dulu saya bayangkan orang hebat pulang bisa mengabdi ke negaranya dengan mudah karena saya sudah memiliki rencana akan mobil listrik itu," tegas Dahlan.

Hingga saat ini Dahlan mengaku masih menahan Ricky untuk tidak kembali ke Jepang dahulu, dengan batas maksimal dua bulan kedepan.

"Kalau sampai satu dua bulan tidak ada kejelasan, saya mulai mengijinkan, kejelasan mau dikembangkan atau tidak, dia masih anak muda, masa depannya masih panjang, saya tidak mau menggantung masa depannya," pungkas mantan Direktur Utama PLN itu.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya