Mantan Menko Perekonomian Sindir Dahlan Iskan Soal Akuisisi BTN

Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menilai, keputusan Menteri BUMN Dahlan Iskan agar Bank Mandiri mengakuisisi BTN tidak tepat.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Apr 2014, 12:59 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2014, 12:59 WIB
Rizal Ramli
(Foto: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk terus bergulir. Keputusan pemegang saham ini menuai reaksi dari sejumlah pihak, termasuk Mantan Menteri Koordinator Perekonomian (Menko) Rizal Ramli.

Rizal mengungkapkan, perjalanan BTN hingga saat ini mengukir sejarah panjang sebagai bank perumahan rakyat pertama di Indonesia. Eksistensi tersebut diperkuat dengan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa BTN tetap akan berdiri sendiri.

"Bank ini (BTN) sejarahnya panjang, tidak adil kalau mau diambil alih bank lain. Jadi nggak tepatlah meski ini keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan," tutur Rizal, saat Orasi Aksi Bela BTN, di kantor pusat BTN, Jakarta, Minggu (20/4/2014).

Penasihat BTN itu mendesak supaya Dahlan Iskan segera menghentikan proses tersebut. Pasalnya, langkah akuisisi dianggap sebagai cara instan untuk menaikkan aset Bank Mandiri.

"Dahlan jangan main gampangnya saja, ngambil keputusan pakai jalan cepat supaya Mandiri akusisis BTN, padahal belum mengetahui masalahnya. Cuma untuk kepentingan bank Mandiri, sejarah BTN dilupakan. Segera hentikan proses ini," tegas dia.

Keputusan Dahlan Iskan, kata Rizal, hanya akan memperburuk kinerja hubungan antar kedua bank BUMN tersebut. "Sama-sama bank BUMN harusnya saling menguatkan, bukan saling makan. Kan kakak adik," ujar Rizal.

Dia pun mengimbau kepada direksi Bank Mandiri untuk mengakuisisi bank swasta lain apabila ingin memperbesar aset dan mengalahkan bank-bank asing.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya