Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkirakan kapasitas produksi telepon seluler (ponsel) meningkat 10% tahun ini. Kenaikan produksi ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan ponsel nasional.
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan saat ini kapasitas produksi ponsel telah mencapai 500 ribu-600 ribu per bulan.
"Kalau setahunnya jadi 6 juta, kalau ditanya dua bulan lagi mungkin bisa beda lagi," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (6/5/2014).
Dia menyatakan, produksi tersebut berasal dari 5 perusahaan ponsel yang memproduksi ponselnya didalam negeri, seperti Polytron, Axioo, Evercross, Smartfren dan Hier.
"Sekarangkan ada 5 produsen dalam negeri, kan dikalikan saja dengan 100 ribu unit per bulan," lanjutnya.
Budi juga menjelaskan, permintaan ponsel dari dalam negeri pada tahun lalu telah mencapai 50 juta hingga 55 juta unit.
Dengan peningkatan kapasitas, diharapkan produsen-produsen tersebut mampu memenuhi kebutuhan ponsel didalam negeri tahun ini.
"Nah kapasitas kita kan 10%, tahun ini jadi 20%. Itu juga memenuhi kebutuhan ponsel dalam negeri, mengurangi impor juga," tandas dia. (Dny/Nrm)
Advertisement