Tembus Rp 838 Triliun, Ini Proyek Infrastruktur Pemerintah

Proyek MP3EI mencapai 204 proyek dengan proyek paling banyak di Kalimantan mencapai 47 proyek, lalu disusul Sumatera ada 40 proyek.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 08 Mei 2014, 13:45 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2014, 13:45 WIB
Hatta Rajasa
Menko Perekonomian Hatta Rajasa memberikan pengarahan sebelum acara sosialisasi pengembangan kewirausahaan nasional yang diselenggarakan di Gedung Graha Unsri Kampus Bukit Besar Palembang, Sumsel, (7/5). (ANTARA FOTO/ Feny Selly)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melaporkan realisasi seluruh pembangunan infrastruktur yang masuk dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)  senilai Rp 838,91 triliun hingga kuartal I 2014 dari target sekitar Rp 2.000 triliun. Dari pencapaian tersebut, mayoritas proyek masih terpusat di Pulau Jawa.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, dari total realisasi investasi tersebut, porsi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 131,67 triliun dan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 153,23 triliun. Sedangkan swasta menyumbang Rp 53,89 triliun.

Dia menyebut, total proyek ada 204 proyek, paling tinggi ada di Kalimantan sebanyak 47 proyek. Sumatera ada 40 proyek, Papua Maluku 33 proyek, Jawa 32 proyek, Bali dan Nusa Tenggara 28 proyek dan Sulawesi 24 proyek.

"Sebarannya di Sumatera Rp 55,63 triliun, di Jawa Rp 217 triliun, Kalimantan Rp 57,19 triliun, Sulawesi Rp 22,49 triliun, Bali dan Nusa Tenggara Rp 17,54 triliun serta Papua dan Maluku Rp 27,15 triliun," jelas Hatta usai Rakor MP3EI di kantornya, Jakarta, Kamis (8/5/2014).

Lebih jauh dia mengaku, investasi pembangunan infrastruktur yang sudah masuk ground breaking masih cukup besar di Jawa. Alasannya karena ada proyek rel kereta  ganda (double track), jalan tol, pelabuhan besar Kalibaru Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan beberapa bandara besar.

Meski demikian, Hatta mengaku, porsi proyek MP3EI di Jawa mulai berkurang dari sebelumnya bisa mencapai lebih dari 70% menjadi lebih dari 50%.

"Saat ini tren pembangunan infrstruktur sudah terdorong ke luar Pulau Jawa. Setelah selesai double track, jalan tol, maka investasi infrastruktur akan sangat besar di daerah tersebut," paparnya.

Lebih rinci dia menjelaskan, realisasi investasi di sektor riil dalam kurun waktu 2011 sampai kuartal I ini sebesar Rp 441,18 triliun. Terdiri atas APBN Rp 563 miliar, BUMN Rp 67,62 triliun dan pihak swasta berkontribusi Rp 294,02 triliun. Sedangkan porsi investasi campuran atau kombinasi ketiganya mencapai Rp 78,98 triliun.

"Untuk sektor riil, ada 174 yakni di Kalimantan 47 proyek, Jawa 67 proyek, Sumatera 24 proyek, Sulawesi 26 proyek, Bali 5 proyek dan Papua sebanyak 5 proyek," terang Hatta.  

Diakui dia, nilai investasi untuk sektor ini tersebar di Sumatera Rp 77,53 triliun, Jawa Rp 78,63 triliun, Kalimantan Rp 120,14 triliun, Sulawesi Rp 47,28 triliun, Bali dan Nusa Tenggara Rp 36,30 triliun dan Papua Maluku-Maluku Barat Rp 81,21 triliun.
   
"Ini menunjukkan sebaran industri terdorong ke luar Jawa, mendorong Kawasan Ekonomi Khusus, kluster industri dengan paket-paket kebijakan dan insentif yang berjalan," pungkasnya. (Fik/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya