Soal Energi, Indonesia Cukup Mandiri Tapi Tak Punya Ketahanan

Indonesia tidak memiliki ketahanan energi karena energi pokok yang dikonsumsi, yaitu minyak, sebagian besar berasal dari luar negeri.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Jun 2014, 16:23 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2014, 16:23 WIB
Gas
(Foto:Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia merupakan negara yang memiliki kemandirian energi. Namun sayangnya, negara ini tidak memiliki ketahanan energi. Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Prabowo subianto dan Hatta Rajasa, Kardaya Warnika.

Menurutnya, jika berbicara mengenai kemandirian energi, Indonesia jauh lebih mandiri dibanding dengan Jepang dan Singapura. Alasannya, Indonesia memiliki banyak sumber energi, sedangkan Jepang dan Singapura tidak memiliki sumber energi.

"Indonesia lebih mandiri, kalau Jepang sedikit, kalau Singapura nol. Tapi Indonesia yang mandiri tak punya ketahanan. Lihat saja, mana yang lebih tahan energinya?" kata Kardaya, dalam seminar solusi permasalahan energi nasional Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK, di gedung MPR, Jakarta, Kamis (19/6/2014).

Mantan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral tersebut menambahkan, Indonesia tidak memiliki ketahanan energi karena energi pokok yang dikonsumsi, yaitu minyak, sebagian besar berasal dari luar negeri dan disubsidi negara. Sehingga jika harga minyak bergejolak naik, akan memberatkan keuangan negara.

"Ketahanan energi ukurannya kalau ada gejolak, negaranya sempoyongan artinya ketahanan energinya rapuh. Minyak naik mana yang lebih dahulu sempoyongan, Indonesia atau Singapura?" ungkapnya.

Kardaya menambahkan, ketahanan ditentukan juga oleh aksesbility, namun saat ini akses Indonesia terhadap energi sangat minim. "Indonesia punya energi tapi kalau tidak bisa diakses buat apa? Misal kita punya energi gas di Papua kalau tidak bisa diakses buat apa?" tuturnya.

Selain itu, harga energi yang terjangkau juga menjadi faktor ketahanan energi. "Kita energinya ada, BBM ada bisa dijangkau. kalau tidak bisa membelinya ya sama saja," pungkasnya. (Pew/Gdn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya