Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melihat bahwa pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini mempunyai sisi positif bagi neraca perdagangan. Namun memang, nilai tukar rupiah saat ini tidak membuat bank sentral nyaman.
Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara menjelaskan, nilai tukar rupiah saat ini memang tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya. Namun, pelemahan nilai tukar rupiah tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki neraca perdagangan.
Menurutnya, saat neraca perdagangan dalam posisi defisit, penurunan nilai tukar bisa membuat ekspor lebih kompetitif. "Sedangkan impor bisa dikurangi," tuturnya di Jakarta, Selasa (24/6/2014). Dengan keadaan seperti itu, neraca perdagangan bisa didorong untuk kembali surplus.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 1,96 miliar pada April 2014, setelah pada bulan sebelumnya mencatat surplus sebesar US$ 0,67 miliar. "Tetapi kami perkirakan neraca perdagangan pada Mei kembali surplus," tambahnya.
Menurut pria yang pernah menjadi ekonom PT Bank Mandiri Tbk ini, pelemahan rupiah saat ini lebih disebabkan karena pengaruh dari luar yaitu karena kenaikan harga minyak dunia. Krisis geopolitik yang kembali terjadi di Irak membuat harga minyak dunia naik.
Kenaikan harga minyak tersebut membuat permintaan akan dolar untuk membeli komoditas minyak meningkat dan kemudian membuat nilai tukar dolar menguat terhadap rupiah.
Mirza mengaku, level nilai tukar rupiah saat ini sebenarnya tak membuat bank sentral nyaman. Menurutnya, level nilai tukar rupiah yang membuat nyaman dan mencerminkan fundamentalnya di kisaran Rp 11.400 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga Rp 11.800 per dolar AS.
Oleh sebab itu, agar nilai tukar rupiah berada di level yang seharusnya, Bank Indonesia terus menerus melakukan operasi pasar. Namun memang, langkah BI di pasar lebih untuk membuat volatilitas rupiah tidak tinggi dan bukan untuk memperkuat nilai tukar. (Fik/Amd/Gdn)
Level Nilai Tukar Rupiah Sekarang Bikin BI Tak Nyaman
Level nilai tukar rupiah yang membuat nyaman BI dan mencerminkan fundamentalnya di kisaran Rp 11.400 per dolar Amerika Serikat (AS).
diperbarui 24 Jun 2014, 17:57 WIBDiterbitkan 24 Jun 2014, 17:57 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Trauma Tragedi Banjir Lumpuhkan Pantura, PUPR Bangun Kolam Retensi di Kudus Rp370 Miliar
Sudah Taubat tapi Maksiat Lagi, Apa Allah Bakal Mengampuni? Ini Kata Habib Novel dan UAS
Pihak Tom Lembong Yakin Menang Praperadilan Lawan Kejagung
Profil Paslon Pilgub Sulawesi Tengah 2024, Berikut Riwayat Pendidikannya
Para Astronom Temukan Terowongan Antar Bintang di Konstelasi Centaurus
4 Golongan Orang yang Dirindukan Surga, Bagaimana dengan Anda?
Inovasi Kejati NTT Lindungi Guru dari Kriminalisasi melalui Program Jaga Guru
Mencari Pemimpin Sumatera Barat yang Peduli Lingkungan
3 Pemain Manchester United yang Bakal Bersinar dengan Racikan 3-4-3 Ruben Amorim
Geger Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Puncak Gunung Es Beking Aparat?
Intip, Profil Paslon Pilgub Sulawesi Utara 2024 dan Partai Pengusungnya
Dampak Negatif Mie Instan pada Anak, Apa yang Harus Anda Ketahui