Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menghimbau masyarakat golongan mampu untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubdi sebagai upaya negara meringankan beban subsidi. B
Bahkan dia menegaskan masyarakat tak akan jatuh miskin jika melakukan hal tersebut. Tahun ini kuota BBM bersubsidi mengalami pemotongan dari 48 juta kilo liter (Kl) menjadi 46 juta kl. Dengan begitu diperkirakan BBM bersubsidi akan habis sebelum akhir tahun.
"Soal BBM inikan dari tadinya kuota 48 juta kl, riil 2013 46,2 juta kl. 2014 kami usulkan 48 juta kl karena pertumbahan mobil 1,2 juta, motor 9 juta, maka kuota 46 juta kl diizinkan oleh DPR itu kita hanya cukup sampai pertengahan Desember akan betul-betul habis," kata Jero di gedung DPR, Jakarta, Senin (25/8/2014).
Karena itu agar kuota tersebut bisa cukup sampai akhir tahun, pemerintah harus melakukan pengendalian BBM bersubsidi dengan mengatur penyaluran.
"Untuk tambah nafas agar cukup sampai Desember. Saya minta BPH Migas tolong lakukan pengendalian," tegas dia.
Namun menurut dia, pengendalian tersebut diarahkan pada masyarakat yang mampu. Sebab itu dia kembali meminta masyarakat golongan menengah ke atas untuk membeli BBM non bersubsidi untuk meringankan beban negara.
"Nelayan miskin jangan kena, yang kena harus kapal besar bus truk jangan kena kan angkutan umum, tapi mobil mewah harus kena. Masyarakat menegah atas bantulah pemerintah, belilah BBM non subsidi, sudah sejahtera jangan beli solar untuk angkot itulah yang tidak punya rasa. Nggak akan miskinlah kalau menolong negara," pungkasnya. (Pew/Nrm)