BBM Bersubsidi Langka, Ini Reaksi Menko Perekonomian

Menko Perekonomian, Chairul Tanjung meminta Pertamina mendistribusikan bahan bakar minyak secara baik dalam batas wajar.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 30 Agu 2014, 09:29 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2014, 09:29 WIB
Chairul Tanjung
Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung beranjak keluar dari mobilnya setibanya di Istana Negara untuk menghadap Presiden Yudhoyono di Jakarta, Jumat (16/5). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan pengurangan kuota harian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hingga menimbulkan antrean di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mendapat respons dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung (CT).

"Pemerintah telah instruksikan Pertamina untuk mengurangi BBM ke masyarakat. Tapi malah menimbulkan antrean di mana-mana," jelas dia di kantornya, Jakarta, yang ditulis Sabtu (30/8/2014).

Akhirnya, kata CT, pemerintah langsung mengambil sikap supaya PT Pertamina menyalurkan BBM secara baik guna mengurai antrean panjang di beberapa daerah di Tanah Air.

"Kami minta Pertamina distribusikan BBM secara baik dalam batas yang wajar. Arti wajar yakni dapat digunakan untuk kepentingan sehari-hari, tidak untuk diperdagangkan dan tidak menjadi spekulasi," sambung dia.

Untuk itu, CT bilang, pemerintah melarang Pertamina melayani penjualan BBM menggunakan dirigen dan ke pengecer. "Pokoknya kami minta tetap mengontrol penyaluran BBM subsidi yang tak menimbulkan efek sosial," pungkasnya. (Fik/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya  di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya