Liputan6.com, Jakarta - Para pedagang sayuran mulai mengkhawatirkan terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di beberapa daerah.
Aminah (40), pedagang sayuran di Pasar Mampang, Jakarta Selatan mengaku jika kelangkaan BBM tersebut terus terjadi maka akan mempengaruhi harga sayuran.
"Sampai sekarang masih stabil, tapi kalau tidak diatasi ya pasti nanti naik harganya, kan sayuran ini kebanyakan dari luar Jakarta," kata Aminah saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (1/9/2014).
Wanita asal Wonogiri itu berharap kepada pemerintah untuk tidak menambah beban masyarakat. Dirinya meminta kepada pemerintah untuk bisa menjaga harga bahan pangan.
"Katanya listrik sama gas naik juga ya, ya kasian masyarakat lah kalau harga-harga sayuran terus naik juga gara-gara BBM itu," tegas Aminah.
Budiman (51) yang juga pedagang sayuran mengaku kalaupun ada kelangkaan bahan bakar minyak bersubsidi, dirinya berpendapat kenaikan harga tidak terlalu tinggi.
"Mobil-mobil pengangkut sayur ini kan pakai solar kalau tidak salah, yang antre-antre kemarin kan premium, ya kalau naik paling cuma seberapa," papar Budiman.
Dari pantauan Liputan6.com di pasar Mampang, Jakarta Selatan, sejumlah sayuran nampaknya masih stabil pada pekan ini.
Berikut pantauan pasar harga-harga sayur yang dilakukan oleh Liputan6.com:
Cabai merah keriting Rp 15 ribu per kg
Cabai merah rawit Rp 21 ribu per kg
Advertisement
Wortel Rp 8.000 per kg
Terong Rp 7.000 per kg
Sawi Rp 5.000 per kg
Pare Rp 6.000 per kg
Bawang merah Rp 21 ribu per kg
Putih Rp 17 ribu per kg
Tomat Rp 8.000 per kg
Brokoli Rp 16 ribu per kg
Timun Rp 7.000 per kg
Kacang panjang Rp 7.000 per kg
Buncis Rp 8 ribu per kg
Daun bawang Rp 10 ribu per kg
Kol Rp 8 ribu per kg (Yas/Ahm)
Â
*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!