Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP) terus mencari celah untuk mengejar target penerimaan negara yang menembus lebih dari Rp 1.000 triliun. Kali ini, menggandeng Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Pajak, Fuad Rahmany dan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham, Harkristuti Harkrisnowo dan disaksikan oleh Staf Ahli UKP4 Yunus Husein di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Kerjasama ini untuk melaksanakan pemanfaatan database Ditjen AHU secara online dalam rangka mendukung penerimaan negara, meliputi yayasan, perkumpulan, perseoran terbatas, notaris dan fidusia serta data lainnya.
Harkristuti mengungkapkan, kerjasama tersebut bertujuan untuk mencegah kenakalan-kenakalan dari klien atau perusahaan yang akan dan sudah mendaftarkan diri di AHU Kemenkumham.
"Pekerjaan kami tidak mudah, tapi ini dilakukan supaya nggak ada lagi yang mengajukan NPWP bodong. Karena kami juga bersandar ke IT, apabila NPWP tidak ter-organize di Ditjen Pajak, mental sendiri," ucap dia.
Menurutnya, AHU Kemenkumhan akan melakukan kerjasama dengan Kementerian/Lembaga lain bukan saja Ditjen Pajak, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Diharapkan kesepakatan semacam ini dapat memperoleh hasil optimal. Karena kerja kita pun diawasi UKP4. Jika tidak bagus, akan diberi rapor merah," tutur Harkristuti.
Dalam kesempatan yang sama, Fuad Rahmany bersyukur kerjasama dengan Kemenkumham terealisasi demi menghimpun target penerimaan pajak di tahun ini yang dipatok Rp 1.072,3 triliun. Sedangkan tahun depan menembus Rp 1.380 triliun.
"Jadi pemilik perusahaan, badan usaha, NPWP ada di Kemenkumham. Nanti kita bisa dapatkan datanya secara online lewat situ sehingga orang-orang kaya, yang punya perusahaan, transaksi ekonominya besar tidak bisa lagi menghindar dan mengaku bukan orang kaya," tegas Fuad. (Fik/Ndw)
Gandeng Kemenkumham, Orang Kaya Tak Bisa Lari dari Pajak
Ditjen Pajak terus mencari celah untuk mengejar target penerimaan negara yang menembus lebih dari Rp 1.000 triliun.
diperbarui 14 Okt 2014, 13:57 WIBDiterbitkan 14 Okt 2014, 13:57 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 Jawa Tengah - DIYAsam Urat Tinggi? Coba Aneka Jus Ini
3 4 Jawa Tengah - DIYInilah 5 Makanan di Sekitar Kita yang Bisa Turunkan Kolesterol
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Antisipasi Hujan Ekstrem dan Gelombang Tinggi, BPBD Cianjur Awasi Ketat Pantai Selatan
KRL Angkut 328 Penumpang Sepanjang 2024
Apes Ganda Real Madrid saat Dikalahkan Espanyol, Pemain Kunci Cedera
Uhm Ji Won Puji Putra Son Ye Jin dan Hyun Bin: Sangat Tampan dan Menggemaskan
Tips Makeup Awet & Anti Luntur ala Ijfina Amalia, Konten Kreator YouTube Shopping Affiliates & Shopee
VIDEO: Gas Elpiji 3 Kg Langka, Operasi Pasar di Toraja Utara Langsung Diserbu Warga
Resmi Jadi Pemain Manchester United, Ini Komentar Patrick Dorgu
Tulang Punggung Ekonomi RI, Menko Airlangga Puji Upaya BRI Berdayakan UMKM
Mobil Ini Terbengkalai di Parkiran selama 1 Tahun, Biaya Parkir Mencapai Rp3,3 Miliar
Indonesia Dikepung 3 Bibit Siklon Aktif, BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Ajak Alex Pastoor, Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Pantau Laga Persija Jakarta vs PSBS Biak
Gempa Hari Ini Minggu 2 Februari 2025 di Indonesia, Menggetarkan Dua Wilayah di Sultra dan Maluku