Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku jumlah kunjungan turis ke Indonesia saat ini yang sebesar 8 juta setiap tahunnya masih sangat kecil.
Dengan berbagai macam budaya, pantai, peninggalan sejarah di Indonesia, harusnya jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia bisa lebih banyak dari saat ini.
Baca Juga
"Ada potensinya, Malaysia itu 24 juta per tahunnya. Harusnya kita bisa 10 kali lipat yang bisa dilihat di negara kita ini, baik laut, budaya, pantai, semua ada di Indonesia, dibandingkan dengan Kamboja saja sama," kata Jokowi di Menara Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Advertisement
Saat ini dengan luas wilayah dan jumlah penduduk di Kamboja jumlah kunjungan turis di sana juga rata-rata 8 juta per tahun. Dengan jumlah itu maka sektor pariwisata menjadi satu pemasukan utama bagi negara.
Sementara di lihat‎ dari segi lokasi pariwisatanya, dikatakan Jokowi satu lokasi yang menjadi idola adalah sebuah candi yang dinamakan dengan Angkor Wat.
"‎Kita punya jauh lebih indah yaitu Candi Borobudur," tegas Jokowi.
Hanya saja yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah Indonesia adalah masih lemahnya promosi dan pengemasan produk-produk wisata Indonesia.
Salah satu hal yang harus diselesaikan adalah penertiban para pedagang kaki lima yang di mayoritas dapat ditemukan di tempat-tempat wisata.
‎"Saya minta Menteri Parowisata promosi besar-besaran, karena anggaran promosi kita dibandingkan dengan Malaysia, hanya seperdua belasnya, ini yang harus dikerjakan," kata mantan Gubernur DKI jakarta itu. (Yas/Ndw)