Harga Bensin Shell Lebih Mahal, Tapi Pertamina Lebih Untung

Meskipun harga BBM yang dijual oleh Pertamina sudah mengalami penurunan, namun jika dibanding Amerika Serikat masih tergolong mahal.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Jan 2015, 19:09 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2015, 19:09 WIB
Faisal Basri Sambangi Markas Liputan6.com
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri menjelaskan tentang kondisi perminyakan Indonesia dan dunia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (6/1/2015). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Dengan penurunan harga Bahan Bakar Subsidi (BBM) yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero), harga BBM yang dijual oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) asing baik Shell maupun Total menjadi jauh lebih mahal. Namun meskipun lebih mahal, keuntungan yang didapat oleh Pertamina jauh lebih besar.

Mengapa demikian?

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas, Faisal Basri menjelaskan, saat ini harga BBM non subsidi yang dijual Pertamina Rp 8.800 per liter untuk Pertamax, Rp 9.650 per liter untuk Pertamax Plus dan Rp 10.550 per liter dan Rp 10.550 per liter untuk Pertamina Dex. 

Sedangkan SPBU Shell, untuk harga jual BBM Ron 95 yaitu V-Power masih bertahan pada harga Rp 11.000 per liter, Super Rp Rp 9.500 per liter dan Diesel Rp 10.700 per liter.

Untuk SPBU Total menjual Performance 92 Rp 9.950 per liter, Performance 95 Rp 11.250 per liter dan Performance Diesel Rp 11.450 per liter.

Meskipun harga BBM yang dijual oleh SPBU asing lebih mahal, Faisal Basri mengungkapkan keuntungan yang bisa diraup oleh SPBU asing tersebut lebih kecil jika dibanding dengan Pertamina. Pasalnya, SPBU asing tersebut masih dibebani dengan pajak keuntungan sebesar 30 persen. Berbeda, Pertamina tidak dibebani dengan pajak sebesar itu.

"Jadi keuntungan yang didapat oleh Shell lebih rendah dibanding dengan Pertamina," tuturnya kepada Liputan6.com, seperti dikutip pada Rabu (7/1/2015).

Faisal juga mengungkapkan, meskipun harga BBM yang dijual oleh Pertamina sudah mengalami penurunan, namun jika dibanding dengan harga BBM yang dijual di Amerika Serikat (AS) masih tergolong cukup mahal.

National averange price (harga rata-rata nasional) untuk regular gasoline per 5 Januari 2015 di Amerika sebesar US$ 2,100 per galon. Sedangkan Nasional averange execise taxes per galon untuk gasoline sebesar US$ 0,4928.

"Jika dikonversikan dengan kurs Rp 12.500 per dolar, harga bensin di Amerika sebesar Rp 7.261 per liter," jelasnya. Harga BBM di Amerika tersebut jauh lebih rendah jika dibanding dengan di Indonesia. Saat ini harga premium tercatat Rp 7.600 per liter sedangkan harga pertamax tercatat Rp 8.800 per liter. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya